Lihat ke Halaman Asli

Helmi Abu Bakar elLangkawi

Pengiat Sosial Kegamaan dan Esais di berbagai Media serta Pendidik di Lembaga Pendidikan Islam

Kemenag RI Visitasi Penyelenggaraan Program Muadalah di Dayah Putri Muslimat Samalanga

Diperbarui: 23 Juli 2024   02:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim Visitasi Kemenag RI di Dayah Putri Muslimat bersama unsur dayah setempat foto bersama (Dokpri)

 BIREUEN --Dayah Putri Muslimat Samalanga merupakan salah satu Dayah  di Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh yang memiliki ribuan santri dilakukan kunjungan atau visitasi terhadap kesiapan untuk diterbitkan Izin Operasional Penyelenggaran Satuan Pendidikan Muadalah tingkat Wustha dan Ulya sebagai Pendidikan Formal Pesantren.

"Alhamdulillah Tim Visitasi dari Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendis Kementerian Agama RI dan Tenaga Ahli Asessor Pesantren Indonesia telah melakukan tugasnya di Dayah Putri Muslimat Samalanga," ungkap Dr Tgk Muhammad Aminullah, MA panitia penerimaan tim visitasi tersebut kepada media ini, Senin, (22/7/2024).

dokpri

Tgk. Muhammad Aminullah yang juga Kepala SMAS Muslimat tersebut mengatakan tim asesor pusat untuk Dayah Putri Muslimat dinakhodai Kyai Kunawi sedangkan Tim Provinsi dari Kemenag Aceh terdiri dari Dr. Abd Syukur, M.Ag, Zulkhairiyati, MM dan Warninawati, SE.

"Kedatangan Tim Visitasi disambung meriah para santriwati dayah tersebut dan turut hadir Pimpinan Dayah Putri Muslimat Abah H. Tu Ahmadallah, Abi Muhajir Sekretaris Yayasan dayah tersebut juga dewan guru lainnya,'' sambungnya.

dokpri

Abah Tu Ahmadallah selaku pimpinan dayah tersebut sangat berterima kasih atas kehadiran tim visitasi Satuan Pendidikan Muadalah tingkat Wustha dan Ulya sebagai Pendidikan Formal Pesantren ke dayah Putri Muslimat.

''Tentunya kehadiran tim visitasi ini sudah lama dinantikan dengan harapan tahun ini Dayah Putri Muslimat Samalanga dapat melaksanakan hajat yang sudah lama dinantikan itu terwujud dalam bentuk Satuan Pendidikan Muadalah tingkat Wustha dan Ulya sebagai Pendidikan Formal Pesantren,'' harapnya.

dokpri

Abah Tu Ahmadallah sangat berharap dengan hadirnya pendidikan formal Pesantren ini, ke depannya alumni santri pesantren bukan hanya dibekali di ilmu agama Islam dengan kajian-kajian Kitab Kuning yang merupakan ruh dayah atau pesantren dan juga ilmu umum.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline