Tradisi Makmeugang atau Meugang dalam masyarakat Aceh jelang Ramadhan, telah berefek harga daging sapi dan kerbau melambung tinggi di pasar tradisional. Fenomena ini sebagaimana terlihat di Pasar tradisional Ulee Gle Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya.
"Harga daging sejak kemarin hingga saat ini tergolong tinggi dan melambung harganya, meskipun ada naik turun sekitar Rp. 150 ribu per kilogram hingga menembus Rp. 180 ribu per kilogram," sebut Toke Syon salah pedagang, Sabtu,(2/4) kepada media ini waktu Dhuha.
Sosok bernama lengkap Samsul Bahri sang pedagang spesialis daging asal Ulee Gle itu menyebutkan meski harga tinggi di saat beberapa kebutuhan pokok naik namun pedagang mengatakan minat warga untuk membeli juga sangat tinggi.
"Daging di pasar Ulee Gle hingga saat ini sudah laris terjual sedangkan warga masih berduyun memasuki pasar tradisional Ulee Gle," sambungnya yang ikut diamini Safwanuddin yang juga menjadi penjual daging meugang tahun ini.
Sementara itu Isfan pegawai PPNPN KIP Pijay salah seorang warga setempat mengatakan tidak ada alternatif lain bagi warga selain memberi daging dengan harga yang dimaksud.
"Sebagian warga yang "elergi" dengan daging momentum meugang tetap memberi daging lainnya seperti bebek atau ayam," lanjutnya yang akrab disapa Letkol itu.
Pantauan media ini, lalu lintas pasar tradisional Ulee Glee sejak pagi hingga jelang Dhuha terlihat padat bahkan pihak dinas perhubungan Pijay bersama petugas parkir ikut membantu kelancaran lalu lintas seputar pasar Ulee Gle itu.