Lihat ke Halaman Asli

Helmi Abu Bakar elLangkawi

Pengiat Sosial Kegamaan dan Esais di berbagai Media serta Pendidik di Lembaga Pendidikan Islam

Pijay Lahirkan Sejarah Baru Bentuk Rabithah Alumni MUDI Putri, Abi MUDI: Ini Alasan Didirikan MUAZ (Muhibbin Al-Aziziyah)

Diperbarui: 21 Desember 2021   16:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.pri


Jelang akhir tahun perayaan maulid nabi Muhammad Saw beserta pelantikan Rabithah Alumni MUDI Putri Samalanga Kabupaten Pidie Jaya berlangsung meriah yang digelar di Dayah Raudhatul Mukarramah Al-Aziziyah Panteraja, Senin, (20/12).

dok.pri


Sementara itu pelantikan Rabithah Alumni Dayah MUDI Putri Samalanga Pidie Jaya dalam agenda direncanakan dilakukan Al-Mukarram Al-Mursyid Abu MUDI namun Abu berhalangan digantikan Aba MUDI. Sedangkan tausiyah serta doa dilakukan Tgk H Zahrul Mubarak, M. Pd (Abi MUDI Samalanga)

dok.pri


Abi MUDI yang juga merupakan kandidat doktor UINSU itu menyebutkan Pidie Jaya kembali melahirkan sejarah baru dalam lembaran sejarah al-Aziziyah dengan adanya persatuan para alumni perempuan dalam naungan Rabithah Alumni Dayah MUDI Putri Pidie Jaya.

"Sebelumnya belum ada yang membentuk persatuan para alumni dayah dibawah naungan Rabithah Alumni MUDI Putri, hanya ada Rabithah alumni yang digagas para alumni putranya," lanjutnya yang juga Mudir Ma'had Aly MUDI Samalanga itu.

Abi dalam kesempatan tersebut juga memberikan pencerahan berkaitan dengan pendirian MUAZ (Muhibbin Al-Aziziyah) yang digagasinya dan latar belakangnya.

dok.pri


"Lahirnya MUAZ bukan hanya sekedar perkumpulan namun ada sejarahnya, dulu Allahuyarham Abon Aziz Samalanga dalam suatu kesempatan mengatakan dalam satu daerah (Gampong) harus banyak orang yang belajar agama di Dayah (Jak Beut) dan Al-Mukarram Abu MUDI membalasnya pernyataan tersebut dengan kurang setuju argumen Abon,"papar Wadir I Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga itu.

Menurut Abi MUDI, Abon merespon jawaban Abu MUDI dengan menyebutkan bahwa harus banyak orang yang belajar agama di dayah (Jak beut), dan tidak semua mereka itu alim, minimal ada seorang yang alim sedangkan lainnya akan mengawal si alim itu dalam statusnya baik sebagai pedagang, preman dan lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline