Lihat ke Halaman Asli

Pantaskan Diri Anda, maka Allah akan Tunjukan Jalan-Nya

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Jum’at 14 maret 2014 saya ada janji untuk meeting dengan sahabat saya yang merangkap sebagai salah seorang marketing komunikasi di sebuah lembaga bisnis coach internasional. Seperti biasa, kami memang sering bertemu untuk membicarakan kerjasama dengan forum yang sedang saya pimpin. Jam 3 sore kami membuat janji di kalibata city, namun kali ini saya terlambat, dengan motor andalan saya pacu mesin kendaraan karena waktu sudah menunjukkan jam 3 tepat, tapi saya masih berada setengah perjalanan lagi menuju meeting point.

Setelah sampai disana sahabat saya ini sudah menunggu, setelah sholat ashar kami mulailah pembicaraan tentang pekerjaan yang akan kami sinergikan. Singkat cerita, setelah pembicaraan satu jam semua perencanaan yang kami susun sudah jelas acuan teknisnya. Dan sebelum sama-sama meninggalkan tempat, kami sempatkan berbincang ringan seputar kegiatan dan aktivitas masing-masing. Perbincangan yang diselingi dengan kelakar membuat suasana sangat menyenangkan, sampai sahabat saya bercerita tentang status beliau yang belum juga memiliki pasangan hidup. Sahabat saya bercerita tentang “teror” dari keluarga besar yang sering menanyakan hal ini, beliau mengungkapkan agak risih sebetulnya dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut, namun disikapinya dengan santai.

Sampai akhirnya dia menanyakan saran kepada saya, “menurut lo pak, gw harus gimana ya biar dapet  jodoh? Ga ada yang awet soalnya..”. Wow, saya ditanya saran, jadi serasa konsultan biro jodoh nih dalam hati saya berbisik. Akhirnya saya cuma bisa kasih saran,

“Urusan jodoh, rejeki, dan umur kita, Allah yang sudah tetapkan, tentunya Allah juga yang punya kuasa untuk menunjukkannya..”,

“..dan Allah itu kalo memberikan sesuatu buat kita ini sebagai manusia, berdasarkan apa yang kita butuhkan, bukan berdasarkan apa yang kita minta..”,

“..karena Allah Maha Tahu, bahwa yang kita minta dalam doa kita setiap hari, belum tentu kita butuhkan dalam menjalani kehidupan ini..”

Mendengar penjelasan saya, sahabat ini sudah mulai membetulkan tempat duduknya sambil mengangguk-angguk. “Lah.. berarti menurut lo gw belum butuh nikah ya?! Padahal udah ngebet banget ini..”, tiba-tiba sahabat saya langsung memotong pembicaraan sambil tertawa berkelakar. Kami tertawa bersama dengan statement sahabat saya, saya menjelaskan lagi,

“..bukan belum butuh boss, tapi dirimu belum memantaskan diri untuk menjadi seorang suami, makanya Allah belum pertemukan lo sama pasangan hidup..”

“..bahasa gw memantaskan diri boss, maksudnya adalah, kalo lo mau dapet jodoh, dirimu harus memantaskan diri menjadi seorang suami, praktekin setiap hari sikap dan karakter seorang suami, jadi harus mengetahui beban dan tanggung jawab seorang suami kaya apa? perilaku setiap harinya kaya apa? Pelajari aja seorang suami kalo bersikap, berkata, dan bahkan cara berpikirnya gimana? Kalo lo udah bisa praktekin kaya gitu, dan ketika Allah melihat dirimu sudah pantas, gw yakin Allah akan pertemukan dirimu dengan orang yang tepat, dan tentunya diwaktu yang tepat pula..”

Nah berdasarkan perbincangan saya dengan sahabat diatas mengenai statusnya, saya ingin mengaitkan dengan kegiatan wirausaha yang sedang kita tekuni saat ini. Apakah usaha kita sudah mendapatkan omzet miliaran rupiah setiap bulannya? Apakah kita sudah menjadi wirausahawan besar di negeri ini? Jika jawabannya belum, berarti bukan tidak bisa kita untuk mendapatkan itu semua, mungkin kita yang belum memantaskan diri kita untuk menjadi seperti mereka dan mendapatkan apa yang mereka capai.

Sudah waktunya untuk kita bersikap, bekerja keras, berperilaku, bervisi, dan berpikiran seperti para wirausahawan yang sukses secara materi dan manfaatnya bagi bangsa. Saya mendorong diri saya dan mengajak sobat semua yang sedang melakukan aktivitas wirausaha untuk memantaskan diri sebagai wirausahawan sukses yang selalu menebar manfaat, caranya seperti yang saya ungkapkan dalam pembicaraan saya dengan sahabat diatas. Dengan begitu, semoga Allah menganggap kita pantas dan segera menunjukkan jalan serta ridho menuju kesuksesan dan kebermanfaatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline