Lihat ke Halaman Asli

AL MUHARAM AMUDANNI

Mahasiswa prodi pendidikan bahasa dan sastra indonesia STKIP YAPIS DOMPU

Mengenal Penggunaan Kata "Anjay" dalam Bahasa Gaul

Diperbarui: 27 Desember 2023   16:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa merupakan suatu hal yang unik, pasalnya bahasa terus berkembang, dan di setiap belahan dunia pasti berbeda bahasanya. Di indonesia, penggunaan bahasa yang beragam terus memperkaya variasi bahasa di negri ini. 

Dalam perkembangan nya, terdapat fenomena penggunaan bahasa gaul atau bahasa prokem. Bahasa gaul (bahasa prokem) merupakan bahasa populer yang biasanya di gunakan oleh generasi milenial khususnya pelajar dan mahasiswa. Penggunaan bahasa gaul (prokem) saat ini tidak hanya melalui lisan dan tulisan melalui pesan singkat yang di kirimkan ke satu orang yang dituju, namun saat ini melalui perkembangan internet dan digitalisasi yang pesat, memudahkan para penggunanya dalam berkirim informasi yang baru (terkini). 

Kosakata baru atau apa pun yang sedang viral saat ini, tidak tidak luput dengan penyebaran bahasa gaul (prokem) termasuk penggunaan kata ANJAY yang akhir-akhir ini sangat viral di kalangan generasi milenial sekarang ini. Apa sih sebenarnya makna kata anjay?!

Anjay adalah kata yang diplesetkan dari kata sebenarnya, yaitu "anjing". Seperti diketahui, orang Indonesia kerap menggunakan kata anjing sebagai umpatan.Lantaran kata anjing kasar jika digunakan sebagai umpatan, maka bisa jadi orang yang mendengarnya merasa tersinggung dan kurang enak. Alhasil, kata anjing diplesetkan jadi kata anjay sehingga terdengar lebih halus tetapi memiliki makna yang sama. 

Penggunaan kata anjay sendiri semakin menjadi problem dalam kehidupan karena banyak nya generasi milenial yang menggunakan kata tersebut bahkan kata tersebut sudah biasa di sebutkan dalam keseharian nya di karenakan kurang nya pemahaman tentang makna sebenarnya kata anjay tersebut. 

Berdasarkan problem tersebut di harapkan peranan penting dari orang tua dan guru dalam mengawasi perkembangan anak dan memberikan wawasan yang lebih luas mengenai hal-hal baru yang diketahuinya agar tidak terjadi kesalahan dalam pemahaman dan penggunaan bahasa dalam keseharian generasi-generasi milenial saat ini. _Mahasiswa prodi pendidikan bahasa dan sastra indonesia STKIP_

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline