Investasi kini semakin mudah diakses oleh siapa saja dengan berbagai instrumen yang bisa dipilih. Di antara banyak pilihan, Cryptocurrency dan Forex (Foreign Exchange) adalah dua instrumen yang sering menjadi pilihan populer. Kedua jenis investasi ini memiliki karakteristik yang unik, risiko, serta keuntungan tersendiri yang perlu dipahami sebelum mengambil keputusan.
Di artikel ini, kami akan membahas perbedaan utama antara crypto dan forex, termasuk keuntungan, risiko, serta panduan bagi pemula untuk memilih instrumen yang tepat.
Apa itu Crypto dan Forex?
Cryptocurrency atau crypto adalah mata uang digital yang dibuat dengan teknologi blockchain dan bekerja secara desentralisasi tanpa melibatkan pihak ketiga, seperti bank atau pemerintah. Mata uang digital ini diperdagangkan di platform khusus yang disebut crypto exchange, seperti Binance, Coinbase, dan lain-lain. Beberapa contoh cryptocurrency yang populer adalah Bitcoin, Ethereum, dan Ripple.
Forex, atau foreign exchange, adalah perdagangan mata uang asing di pasar global. Berbeda dengan crypto, forex menggunakan mata uang yang sah seperti dolar Amerika (USD), euro (EUR), yen Jepang (JPY), dan lainnya. Forex adalah pasar terbesar di dunia dengan volume harian mencapai triliunan dolar dan dioperasikan melalui jaringan bank, broker, serta lembaga keuangan.
Perbandingan Antara Crypto dan Forex
Dalam dunia investasi dan trading, dua pasar yang sering kali menjadi perhatian utama adalah pasar kripto (cryptocurrency) dan pasar valuta asing (forex). Keduanya menawarkan peluang besar, tetapi dengan karakteristik yang sangat berbeda. Di bawah ini adalah perbandingan antara trading crypto dan forex dari berbagai aspek.
1. Volatilitas
Crypto: Pasar crypto dikenal sangat volatil. Harga mata uang kripto dapat berubah dengan cepat dalam waktu singkat. Misalnya, harga Bitcoin bisa berubah dalam hitungan jam atau bahkan menit. Tingginya volatilitas ini menawarkan peluang keuntungan besar tetapi juga meningkatkan risiko kerugian.
Forex: Meskipun forex juga memiliki volatilitas, pergerakan harga di pasar forex cenderung lebih stabil dibandingkan dengan crypto. Pasangan mata uang mayor, seperti USD/EUR atau USD/JPY, biasanya mengalami perubahan harga yang lebih rendah. Hal ini dikarenakan adanya regulasi yang lebih ketat dan intervensi dari pemerintah.
2. Jam Operasional Pasar
Crypto: Pasar crypto terbuka selama 24/7, termasuk pada akhir pekan. Ini memungkinkan investor untuk berdagang kapan saja, bahkan di malam hari atau pada hari libur.
Forex: Pasar forex hanya buka selama hari kerja, yaitu dari Senin hingga Jumat, dan beroperasi selama 24 jam di hari kerja tersebut. Forex memiliki waktu buka yang berbeda berdasarkan zona waktu, seperti sesi Asia, sesi Eropa, dan sesi Amerika.
3. Risiko Keamanan
Crypto: Karena bersifat desentralisasi, cryptocurrency lebih rentan terhadap risiko keamanan seperti hacking dan penipuan. Beberapa bursa crypto telah menjadi sasaran serangan siber, sehingga penting untuk memilih platform yang terpercaya dan menggunakan dompet digital yang aman.
Forex: Forex diatur oleh lembaga keuangan dan pemerintah, seperti SEC di Amerika Serikat dan FCA di Inggris. Meski risiko keamanan tetap ada, seperti risiko broker scam, tetapi relatif lebih aman dibandingkan dengan crypto.