Demak sebagai salah satu Kerajaan Islam di Indonesia memiliki tradisi yang unik dan langka. Salah satunya Grebeg Besar atau Besaran yang dilaksanakan setiap bulan Dzulhijjah.
Kirab Budaya 2023 diisi dengan pemecahan rekor MURI yaitu Penyajian Kuliner Khas Demak. Kuliner khas tersebut seperti Minuman Jamu Coro dan Nasi Padhetan yang berjumlah 1444 sesuai dengan tahun Hijriah.
Jamu Coro yang sudah ada sejak zaman kerajaan berkhasiat untuk kesehatan karena terbuat dari rempah-rempah. Sedangkan Nasi Padhetan yaitu nasi yang terbuat dari Ikan Bandeng yang dibentuk gembung lalu diisi serundeng / kelapa parut yang dibumbui racikan rempah-rempah.
Dok. Win.
"Saya bangga menjadi warga Demak dengan keunikan, budaya sejarah dan dengan kekhasan yang dimiliki Kabupaten Demak, termasuk kuliner, baik makanan maupun minuman tradisional yang memiliki banyak manfaat," ujar Bupati Eistiana.
Dok. Win.
Kemeriahan Kirab Budaya yang selalu dinantikan masyarakat Demak dan wisatawan juga dihadiri tamu undangan dari berbagai kalangan. Seperti dari Kementerian Koprasi dan UMKM RI, Bupati Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, Kabupaten Grobogan, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga,dan Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah.
Seluruh undangan khusus dipandu langsung oleh para pemandu lokal dari Forum Komunikasi Insan Pariwisata Demak (FIIPAR) dan DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia Demak (DPC HPI Kabupaten Demak. Selain Kirab Budaya Grebeg Besar tamu undangan khusus diantar keliling ke destinasi wisata yang ada di Kabupaten Demak.
Dok. Win.
"Kami para pemandu wisata Demak sangat bangga karena mendapat kepercayaan tugas dari pemerintah melalui Dinas pariwisata untuk mendampingi Tamu VIP dari Kementerian dan utusan kota lain. Kami bisa mempromosikan wisata yang ada di Demak saat menemani perjalanan menuju ke Kadilangu, selain itu kami juga sosialisasi keaktifan organisasi Pemandu bahwa pemandu wisata melalui organisasi HPI sudah profesional dengan sertifikasi dan legalitasnya jelas" ungkap Kak Win koordinator Pemandu Demak.
Dok. Win