Lihat ke Halaman Asli

Bang Auky

KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Mapag Besan dalam Tradisi Pengantin Brebesan

Diperbarui: 11 Desember 2022   21:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi. 

MAPAG BESAN, secara filosofis adalah pertemuan 2 keluarga besan dimana besan pengantin laki laki bersua dengan besan pengantin perempuan. Pada pertemuan tersebut disambut tari penyambutan Ki Wira dan Ki Suta yang memainkan peran penari dengan golok bersama warangkanya dan Ki Suta dengan ulegnya. Kemudian muncul Ki Wasis bertanya maksud kedatangan mereka. 

Dok. Pribadi. 

Seperti halnya pengantin adat Jawa, pengantin adat Brebesan juga sama seperti Megeleng atau awal persiapan hajatan.setelah pihak pengantin laki-laki / besan berkunjung untuk memberikan uang belanja atau sosokan. Sosokan tersebut berisi uang tunai yang berjumlah berdasarkan hitungan jatuhnya tanggal pernikahan. Selain itu juga belanjaan berupa sayuran, bumbu dapur, kayu bakar dan keperluan dapur lainnya. 

Dok. Pribadi

Sebelum akad nikah dilakukan seserahan atau sarahan dari pihak pengantin laki-laki. Seserahan menghantarkan barang-barang bawaan pengantin laki-laki untuk pengantin perempuan dan keluarga. Seserahan terdiri dari keperluan pengantin perempuan seperti baju, pakaian dalam, sepatu, tas, kosmetik atau Sepengadegan. Peralatan rumah tangga, kue-kue, buah-buahan, peralatan rumah tangga, salin untuk orangtua, saudara dan yang lainnya. 

Dok. Pribadi

Sore atau malam hari setelah seserahan dilaksanakan ngundang pengantin laki-laki. Perwakilan dari pihak pengantin perempuan yang terdiri dari laki-laki bertandang untuk meminta kepada orang tua pengantin laki-laki untuk dinikahkan dengan membawa seperangkat keperluan penggantian laki-laki seperti baju, celana, jas, pakaian dalam, sepatu dan sendal. Setelah mendapat izin dibawalah pengantin laki-laki untuk dinikahkan. 

Dok. Pribadi. 

Setelah ijab kabul dan syah sebagai sepasang suami-istri maka dipertemukan mereka dengan makan nasi adep-adep. Simbol nasi adep-adep adalah kehidupan yang harus mereka lalui sebagai sepasang suami-istri. Harus ber sama-sama menghadapi suka duka, saling sayang, saling support dan berbagi tugas sesuai perannya. Semua penuh makna seperti harapan kita semua menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah. 

Dok. Pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline