Dalam satu kunjungan ke sentra batik di Rest Area 260B Banjaratma, ada satu yang menarik perhatian yaitu Batik Ecoprint. Rasa penasaran itu menuntunku untuk mengetahui lebih banyak tentang batik yang satu ini. Apa itu batik ecoprint, bagaimana proses pembuatan , pemasaran sampai harganya. Batik ecoprint merupakan salah satu jenis batik yang metode pembuatannya memanfaatkan pewarna alami dari tanin atau zat warna daun, akar atau batang yang diletakan pada sehelai kain, kemudian kain tersebut direbus.
Seni batik yang berasal dari Turki, masuk ke Indonesia sekitar tahun 2016. Seni batik yang menggunakan daun dan bunga yang dipukul pakai palu untuk menghasilkan motif batik. Beberapa daun yang sering digunakan untuk pembuatan ecoprint seperti daun jati, daun kelor dan daun talu. Sedangkan bunga yang sering digunakan kersen, jati, kenikir, jambu biji, secang dan masih banyak lagi.
Batik Ecoprint merupakan salah satu solusi untuk mengurangi kerusakan lingkungan akibat limbah industri batik. Keunikan batik ecoprint motif yang satu dengan yang lain tidak sama. Tingkat keberhasilannya pun sangat rendah yang mengakibatkan harga batik ini mahal. Walaupun begitu peminat batik ini cukup banyak, terbukti gerai yang ada di rest area selalu ada pembeli. Keunikan dan harga menjadi salah satu alasan orang mengoleksinya.
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H