Lihat ke Halaman Asli

Bang Auky

KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Ratiban Refleksi Budaya Muharam dalam Balutan Tradisi

Diperbarui: 1 Agustus 2022   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pemdes Pandansari

Setiap memasuki bulan Muharram atau Suro banyak diperingati diberbagai pelosok negeri. Bermacam jenis peringatan dimulai dari malam Satu Suro dengan Pawai Obor, Pengajian sampai Tanggapan Wayang Kulit. 

Selama Bulan Suro masih berlanjut kegiatan-kegiatan yang berakar pada budaya dan tradisi lokal seperti Sedekah Bumi, Sedekah Laut, Sedekah Waduk dan Sedekah Gunung. Salah satu desa yang berada di Kaki Gunung Slamet, Desa Pandansari, Paguyangan, Brebes mengadakan kegiatan sedekah bumi dengan tajuk, Ratiban. 

Ratiban adalah melantunkan puji-pujian, zikir kepada Allah secara bersama-sama. Ratiban juga bisa diartikan sebagai tolak bala agar tidak terkena musibah. 

Masyarakat percaya bahwa kejadian atau fenomena alam yang terjadi bersumber pada alam semesta. Ketika bencana terjadi masyarakat sering mengatakan alam sedang marah. 

Padahal yang terjadi sebenarnya karena kita kurang menjaga dan merawat alam. Sebagai upaya untuk menghindari sesuatu yang tidak kita inginkan, masyarakat Desa Pandansari mengadakan ritual Ratiban disatu tempat yang dipercaya mempunyai kekuatan gaib yaitu Telaga Ranjeng. 

Ratiban yang digelar setiap Selasa Kliwon akan menampilkan berbagai persembahan.  Ada Kirab Tumpeng, Mangan Bareng, Istighotsah, Tari Ronggeng, Pagelaran Karawitan Cilik dan Pagelaran Musik Etnik. Kegiatan yang digelar selama dua hari dimulai dari pagi sampai malam hari. 

Kirab Tumpeng melambangkan kemakmuran dan tanda pemimpin Pandansari mampu membuat masyarakatnya hidup berkecukupan pangan dan sandang. Gunungan hasil bumi melambangkan bahwa Desa Pandansari sebagai sentra penghasil sayur mayur dan menjadi komoditi unggulan desa tersebut. 

Ratiban Pandansari sebagai simbol ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan karunia selama satu tahun, dan juga rasa syukur kepada alam yang sudah memberikan kesuburan dan kemakmuran. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|) 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline