Lihat ke Halaman Asli

Bang Auky

KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Wa Mud Warung Nasi Legendaris Sitanggal

Diperbarui: 29 Juni 2022   19:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Belum pernah ada warung makan yang nasinya bisa dijadikan obat sakit. Warung makan Wa Mud Sitanggal sering dijadikan obat untuk masyarakat yang terkena sakit. Bukan karena orangnya punya keahlian mengobati tetapi karena masakan yang dijual bisa membuat nafsu makan. Warung makan yang dimiliki pasangan suami istri Mudrikah Djaed dan Harun Naswan beroperasi dari tahun 1960 sampai tahun 2000-an. 

Makanan yang dijual tidak banyak ragamnya Nasi Rames, Gulai, Age Daging, Opor Ayam, Sambel Goreng Tempe, Sambel goreng kentang dan Tempe Goreng. Ditambah cemilan yang dibuat sendiri seperti Rengginang Ocar-acir Gula, Rempeyek Kacang dan Emping Melinjo. 

Pasangan suami istri yang dikaruniai 9 orang putra-putri memulai bisnis warung makan dari nol. Dari warung makan di pojok Pasar Sitanggal dengan bilik bambu usaha ini dimulai. Mudrikah atau orang sering memanggilnya Wa Mud memang dilahirkan dari orang tua yang berprofesi pedagang warung nasi Sutinah - Djaed, sehingga darah kuliner mengalir deras dalam dirinya. Kalau orang tuanya sukses dengan menu Sate Kambing, Mudrikah mengambil menu diluar Sate Kambing sehingga saling melengkapi. 

Menu yang disajikan ternyata mengenai di lidah konsumen. Hal ini terbukti laris manis dari buka sampai tutup. Bahkan pada hari pasaran yaitu "Legi" mereka memasak dari pukul 00.00 WIB. Konsumen bukan hanya dari pedagang pasar atau warga sekitar tetapi merambah ke daerah sekitar. Bahkan karyawan PG Banjaratma menjadi pelanggan setianya, sehingga makin menambah popularitasnya. Dan disetiap hari pasaran mampu menjual masakan Age Daging sampai satu kuintal dan beras berkuintal-kuintal. 

Dalam mengelola usahanya, pasangan suami istri ini menerapkan sistem kejujuran, originalitas dan kekeluargaan. Jujur dalam arti apa adanya, tidak dibuat-buat dan berdagang karena ibadah untuk menafkahi keluarga. Originalitas semua bahan bagus dan tidak ada diganti. Bumbu dibuat ditumbuk dengan ulekan, santan di parut dengan parutan tidak ada yang menggunakan mesin sehingga rasanya nikmat dan alami. Daging dan Sambel Goreng Tempenya kuat berhari-hari sehingga tahan lama. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|) 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline