Setiap menjelang tahun baru China ada satu kue yang selalu ada yaitu Kue Keranjang atau Dodol Keranjang. Kue yang terbuat dari tepung ketan dan gula merah mempunyai makna kemakmuran dan peningkatan.
Kemakmuran untuk keluarga dan peningkatan dalam segala hal baik kesejahteraan, karier, pendidikan dan juga pencapaian hidup. Kue ini seperti halnya dalam dalam merayakan lebaran untuk umat Muslim yaitu ketupat dan lepet.
Kue keranjang sudah ada dari 2000 tahun yang lalu sebagai sajian untuk menyuap Dewa Dapur yang ada disetiap rumah. Menurut cerita turun temurun setiap tahun Dewa Dapur membuat laporan kepada Kaisar Giok.
Untuk menutup mulut Dewa Dapur tidak bercerita yang jelek-jelek tentang rumah kita diberi suguhan Kue Keranjang atau Nian Gao. Nah mengapa kue ini selalu ada menjelang pergantian tahun baru Imlek.
Ada juga legenda yang menceritakan, bahwa setelah kematian Jenderal Wu Zixu dari Kerajaan Wu. Pada Musim Semi dan Gugur (771-476 SM), Raja Yue, Goujian, menyerang ibu kota Wu yang mengakibatkan kelaparan dimana-mana.
Disaat kesulitan karena kelaparan, Orang-orang mengingat kata-kata Jenderal Wu Zixu "Jika negara dalam kesulitan dan orang-orang membutuhkan makanan, pergi dan gali tanah di bawah tembok kota sedalam tiga kaki dan dapatkan makanan".
Orang-orang lantas menggali sesuai intruksi jendral dan mendapatkan fondasi bangunan tersebut dibuat dari batu bata khusus yaitu tepung ketan.
Dari kejadian tersebut terselamatkan ribuan orang dari kelaparan. Maka setiap tahun untuk memperingati Jendral Wu Zixu dibuat Nian Gao yang sekarang dikenal sebagai Kue Keranjang.
Kue Keranjang di zaman sekarang digunakan sebagai kue hantaran menjelang Imlek. Baik untuk antar keluarga, relasi maupun teman. Kue ini selain sebagai simbol kemakmuran juga sebagai tali pengikat silaturahmi. Sebagai buah tangan saat berkunjung atau negoisasi dengan relasi.
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)