Kelompok tari yang terdiri Puji, Dyah, Yulia, Betty dan Astri tampil memukau dan menghibur pada upacara Prosesi Hari Jadi Kabupaten Brebes ke-344. Kelompok tari yang terbentuk dadakan menamakan diri sebagai "Markeshoot".
Markeshoot yang berarti Emak-emak Kepo, Rempong, Show On Time. Mereka bukanlah gadis remaja yang lincah, cantik dan mempesona tetapi Emak-emak " manula" yang tampil kenes, energik dan menghibur. Berkat tampilan mereka prosesi Hari Jadi lebih semarak dan menghibur.
Dok. Pribadi
Tari kreasi baru Mban Edreg karya Winarto, S. Sn. dibawakan dengan epik, lincah dan riang sehingga memukau hadirin yang hadir termasuk Ketua DPRD Kabupaten Brebes, Bupati dan Wakil Bupati memberikan apresiasi kepada para penari.
Mban Edreg menceritakan tentang batur, buruh atau Mban yang jujur dan ikhlas namun gaya. Hal ini terlihat dari segi busana yang dikenakan hanya menggunakan kebaya dengan tata rias wajah yang lucu sehingga mengundang gelak tawa.
Dok. Pribadi
Emban pada tarian ini menunjuk pada orang yang mengabdikan dirinya kepada sang tuan dengan bakti dan penyerahan yang luar biasa. Dalam istilah Jawa, Edreg memiliki arti banyak tingkah, banyak polah bahkan cenderung bertingkah laku berlebihan dan tidak mau diam. Sehingga pemaknaan karya tari ini mengangkat kekenesan, keluguan, keendelan dan keluwesan yang melekat pada sosok perempuan yang menjadi emban.
Makna yang sebenarnya adalah sebuah keikhlasan batin untuk melaksanakan kewajiban hidupnya tetap tangguh tanpa harus menyangkal apa yang harus dijalaninya. Hal ini seperti harapan kita semua sebagai warga Brebes pada hari jadi yang ke-344 yaitu 'Tangguh dan Gemilang' Kita menjadi tangguh setelah melewati berbagai cobaan dan rintangan selama pandemi. Dan kita harus bangkit ditengah pandemi untuk menyongsong masa depan yang gemilang.
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)