Lihat ke Halaman Asli

Bang Auky

KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Ikat Pasugatan, Tanda Persaudaraan dari Deswita Pandansari

Diperbarui: 7 Desember 2021   18:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Setiap daerah punya cara dan ciri sendiri dalam menyambut tamu. Bisa berupa tarian, makanan, pakaian ataupun ikat kepala. Di desa wisata Pandansari (Deswitasari Pandansari) punya tradisi memberikan ikat kepala "Pasugatan" kepada tamu atau wisawatan yang berkunjung kesana. Pasugatan yang berarti suguhan pengikat, mengikat persaudaraan kepada tamu atau wisawatan seperti menyambut saudara jauh yang berkunjung. Sudah sepantasnya sebagai tuan rumah untuk menyambutnya dengan hangat dan penuh persaudaraan. 

Dok. Pribadi

Ikat kepala yang terbuat dari kain batik dengan segitiga di bagian depan menunjukkan letak geografis, dan pita berbentuk bunga diartikan sebagai tanaman sayuran. Makna filosofi yang terkandung dari ikat pasugatan adalah salam persaudaraan dari masyarakat Pandansari yang berada di kaki gunung Slamet, yang mayoritas petani sayuran. Menyambut saudara dari jauh dengan tangan terbuka, keramahtamahan, persaudaraan dan mengajak untuk menikmati keindahan Desa Pandansari. 

Dok. Detikcom

Desa wisata yang memiliki destinasi keindahan alam seperti perkebunan teh, perkebunan sayur, Telaga Ganteng, Karawitan Cilik, Sinden Pandansari sangat memikat wisawatan. Ditambah lagi potensi kuliner, edukasi domba, edukasi kelinci serta pasar wisata menjadi daya tarik tambahan yang yang memukau. Perpaduan keindahan alam, seni budaya, kuliner dan kearifan lokal menjadi paket lengkap untuk datang kesini. 

Dok. Pribadi

Keunikan dan nilai tradisi yang menyatu dalam kehidupan masyarakat menjadi penguat dan pengikat dalam kehidupan masyarakat. Tatacara dan nilai-nilai kehidupan, sinergitas pemerintah desa dan masyarakat menjadi kekuatan desa wisata. Mari kita lestarikan tata cara kehidupan masyarakat lokal dan berbagi dengan masyarakat luar atau wisawatan akan menjadi perekat dan wadah nilai-nilai tradisi. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|) 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline