Kita sering mendengar ungkapan " Putus cinta cari lagi, putus rokok setengah mati". Kalau kita melihat sekelebatan langsung berfikir dan berkata, lebay amat.
Gara-gara rokok saja hidupnya mau mati. Namun jika kita cermati dari kalimat tersebut memang benar dan tidak ada yang salah. Jika kita putus cinta maka cari pasangan lagi, tetapi kalau putus rokok setengah mati. Maksudnya kalau rokoknya putus atau patah maka pelan-pelan akan mati rokoknya bukan orangnya.
Berbicara rokok tidak bisa lepas dari lelaki, kopi hitam, rokok dan kacang, walau tak jarang perempuan juga suka rokok. Bahkan kalau ada lelaki yang tidak merokok dikatakan banci, suruh makan sirih. Lah apa hubungannya rokok dengan permasalahan gender, sehingga dihubung-hubungkan.
Sehingga banyak juga yang malu dikatakan banci banyak yang pura-pura merokok padahal dia tidak merasakan nikmatnya merokok. Tetapi ada juga yang tetap cuek dengan segala predikat dan tetap tidak merokok.
Merokok seperti uang saku anak sekolah, walaupun berat tetapi selalu ada. Namun pada saat libur atau berhenti merokok uangnya tidak ada. Tetapi bukan masalah uang pada saat berhenti merokok namun dampaknya pada kesehatan. Banyak hal yang kita dapatkan saat berhenti merokok.
Walaupun berat namun bisa kalau kita berkomitmen. Karena tanpa komitmen yang kuat makan akan sia-sia. Berhenti merokok sayangi kesehatan untuk masa depan keluarga.
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H