Menikmati perjalanan dengan menggunakan moda transportasi kereta sungguh mengasyikan. Tepat waktu, terbatas dan nyaman bebas dari pedagang asongan dan asap rokok. Tentu sangat berbeda dengan wajah perkeretaapian puluhan tahun kebelakang. Tapi bagaimana sensasi dan nikmatinya nail kereta tempo doeloe dimasa sekarang? Apalagi kereta tua yang dulu digunakan untuk mengangkut tebu disaat pabrik gula masih jaya.
Bila kita berjalan-jalan ke Jatibarang salah satu kecamatan yang berjarak 10 kilometer dari. Brebes, kita akan menjumpai bangunan eks pabrik gula Jatibarang. Di kompleks bangunan pabrik gula yang sudah tidak berproduksi lagi kita akan menjumpai daya tarik wisata didalamnya. Ada Besaran Hijau, Remise 1916 dan Kawasan wisata Heritage 1842. Salah satu aktivitas yang bisa dilakukan adalah perjalanan mengelilingi pabrik gula dengan menggunakan kereta uap yang dulu digunakan untuk mengangkut tebu dari sawah atau perkebunan.
Menyusuri perjalanan naik kereta lori seperti kita menikmati perjalanan masa lalu. Kita jadi tahu proses perjalanan gula manis yang kita minum, dari perkebunan sampai menjafi hula. Walau sekarang tidak berfungsi lagi namun kita bisa menikmati sisa-sisa kejayaan masa lalu. Lori-lori pengangkut tebu yang masih berderet rumah dinas karyawan dengan arsitektur Belanda yang masih terawat sampai kini.
Banyak pengunjung yang terkesan dengan daya tarik wisata ini. Bahkan daya tarik ini menjadi favorit dan ajang nostalgia orang tua untuk bercerita kepada anak-anaknya. Bagaimana masa kecil mereka menaiki lori dan melorot tebu untuk dinikmati. Walau masih sederhana namun masih bisa dikembangkan dengan menambah pernak-pernik untuk menarik pengunjung. Tentu dibutuhkan kreatifitaa seperti konten-konten tempo doeloe yang mendukung keberadaan kereta uap tersebut plus pemandu wisata.
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H