Disetiap upacara tradisi pasti ada satu yang khas yang hanya ada di tempat tersebut saja. Apalagi jika lokasi kegiatannya berada di alam terbuka jauh dari pemukiman, puncak gunung atau tempat yang dianggap keramat.
Salah satu kegiatan untuk meminta doa keselamatan dan tolak bala adalah "Micen". Ritual Micen berbentuk suguhan makanan yang didoakan oleh semua juru kunci sebagai bakti pada Nyai Dewi Putri Sari yang berkuasa di Gunung Sagara.
Micen dilaksanakan sebelum acara doa bersama yang dipimpin juru kunci. Pelaksanaannya setelah acara dipuncak Gunung Sahara yang dilakukan tengah malam dan turun di Pagedongan sekitar pukul 11 atau 12 siang.
Makanan yang terbuat dari ketan, jagung dan buah diberi doa didalam Gedong Jimat dan dilarung atau diserahkan ke sang penguasa alam. Dengan memohon kepada Allah doa dipanjatkan memohon keselamatan dan keberkahan untuk masyarakat Gandoang pada khususnya dan seluruh masyarakat pada umumnya. Dan pada Ngasa tahun ini doa difokuskan agar covid-19 agar segera hilang dari muka bumi ini.
Untuk menghitung berapa banyak jumlah yang hadir dalam mengikuti Ngasa, masyarakat adat punya cara yang unik dalam menghitung. Bukan dengan alat hitung mesin atau dihitung satu-satu tetapi menggunakan sobekan daun pisang yang dibagi kepada seluruh pengunjung. Setelah semua memegang sobekan daun, diminta kembali untuk dihitung. Dari situ ketahuan berapa banyak yang ikut menghadiri dan bisa untuk perbandingan pengunjung tahun kemarin.
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI