Keberadaan TPI disuatu tempat tak lepas dari fasilitas yang tersedia seperti tempat lelang dan pelabuhan sebagai tempat bongkar muat komoditi ikan. Tanpa fasiltas yang memadai mustahil akan mendapatkan hasil yang maksimal. Seperti halnya yang terjadi di dermaga sandar TPI Pulo Lampes, Bulakamba sudah tidak memadai lagi untuk sandar dan bongkar muat.
Informasi yang diperoleh dari Kepala TPI Pulo Lampes, Duryaji,SE, jumlah perahu yang terdata 121 untuk ukuran 9-10 YT dan 25 perahu kecil. Bisa dibayangkan betapa berdesak-desakan jika semuanya merapat. Untuk saat ini ketika sepi ikan saja, perahu yang akan sandar harus mengantri berjam-jam. Kondisi ini tentu sangat tidak efektif karena bisa memperlambat bongkar ikan. Jika dalam kondisi ramai atau pas hasil panen melimpah bisa mengakibatkan ikan busuk dan menurunkan harga ikan tersebut.
Idealnya memang harus diperlebar kolam pelabuhan ke arah timur dan pengerukan lumpur sehingga kapal lebih leluasa bersandar di pelabuhan. Pendangkalan yang terjadi mengakibatkan kapal kandas dan butuh penanganan ekstra. Dari mulai menunggu air masuk, perahu di dorong sehingga banyak tenaga yang terkuras untuk menangani ini.
Potensi ikan yang melimpah, didukung fasilitas yang memadai akan menjadi sumber ekonomi. Sinergitas antar pemangku kebijakan dan penerima manfaat akan saling melengkapi sehingga dengan kondisi yang ada seperti ini bisa memberikan kesejahteraan untuk masyarakat sekitar. Perbaikan dibeberapa sektor yang sudah disebutkan diatas akan mampu meningkatkan dari berbagai sisi.
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H