Libur panjang telah usai, mulai besok anak-anak kembali belajar di sekolah. Semua sudah dipersiapkan malam ini mulai dari menjadwal pelajaran, mempersiapkan baju seragam dan sepatu.
Mereka sangat antusias menyiapkan segala sesuatu untuk besok, karena mereka sudah rindu kembali belajar di kelas, berjumpa kawan dan guru. Dan mereka sudah menyiapkan cerita pengalaman selama liburan berlangsung.
Tetapi impian anak-anak untuk merasakan kembali belajar tatap muka bersama teman-teman belum bisa terwujud. Pemerintah belum mengizinkan untuk belajar tatap muka tetapi tetap pembelajaran daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Tentu ini membuat kecewa anak-anak yang sudah mulai jenuh dengan pembelajaran daring dan rindu dengan teman-teman sekolahnya.
Semua harus mengatur sistem belajar lagi, baik untuk anak-anak, orang tua dan guru. Semua yang sudah disiapkan pihak sekolah tertunda sementara waktu.
Persiapan seperti penyemprotan disinfektan, penyedian tempat cuci tangan, hand sanitizer, face shield atau masker dan sistem belajar mengajar. Semua demi kebaikan kita semua karena pandemi yang masih terjadi dan ditemukan jenis atau type virus yang lebih cepat penyebarannya.
Dibutuhkan kesabaran dan kesadaran kita semua dalam menghadapi situasi seperti ini. Pembelajaran daring memang menjadi salah satu alternatif walau kurang begitu efektif karena tentu kurang dalam pendalaman pembelajaran.
Peranan ibu menjadi sangat penting didalam membantu belajar anak karena memang lebih banyak waktunya bersama anak. Tetapi keterbatasan waktu antara tugas rumah tangga apalagi buat wanita karier tentu sangat terbatas waktunya. Tetapi itu konsekuensi yang harus kita terima disaat ini.
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H