Lihat ke Halaman Asli

Bang Auky

KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Museum Manusia Purba Sudah Mendesak Dibangun untuk Menyelamatkan Peradaban Masa Lalu

Diperbarui: 24 Desember 2020   07:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Kebutuhan museum di Kabupaten Brebes sudah sangat mendesak.  Hal ini didasari pada semakin banyaknya temuan fosil dan makin meluasnya wilayah temuannya.  Semula hanya di wilayah Bumiayu, Galuh Timur,  Tonjing di aliran sungai Glagah kini sudah sampai di Desa Kutamendala. Spesifikasi yang berbeda dari penemuan awal menjadikan wilayah ini menjadi perhatian khusus. 

Dok. Pribadi

Keberadaan museum di kawasan Galuh Timur bukan semata-mata untuk satu identitas wilayah tetapi lebih pada sebagai upaya penyelamatan peradaban sejarah. Bahwasanya fosil-fosil juga butuh rumah untuk melindungi diri biar nyaman untuk bercerita tentang peradaban masa lampau. Jangan sampai koleksi yang berjumlah ribuan hanya teronggok sebagai benda tak berguna dan akan hilang bukti peradaban purba di wilayah tersebut. 

Dok. Pribadi

Niat baik belum tentu diterima dengan baik, begitu juga keberadaan Museum Manusia Purba nantinya. Keberadaan museum akan berdampak dan menimbulkan beberapa aspek seperti ekonomi,  sosial dan diluar keduanya. Publik hearing yang diselenggarakan Dinbudpar Brebes (23/12/2020) bersama konsultan dari Fakuktas Ilmu Budaya (FIB)  UNDIP. 

Dok. Pribadi

Masukan yang sangat berharga didapat dari peserta yang terdiri dari OPD terkait,  Pemdes Galuh Timur,  Kalijurang dan pelestari. Bagaimana kerjasamanya nanti antara museum,  desa dan Pemkab,  peran serta instansi terkait,  keberadaan lahan untuk museum,  sampai pada UU, Permen, Perbub yang berkaitan dengan museum. Edukasi, cagar budaya, pariwisata dan pemberdayaan masyarakat yang akan merasakan dampak keberadaan museum. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline