Lihat ke Halaman Asli

Bang Auky

KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Hari Pahlawan, Semua Orang Punya Pahlawan dalam Kehidupannya

Diperbarui: 10 November 2020   08:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Bangsa yang besar,  bangsa yang menghargai jasa pahlawannya. Kata-kata bijak ini selalu bergema disaat memperingati Hari Pahlawan. Dimana kita diingatkan kisah heroik para pahlawan bangsa yang berjuang untuk kemerdekaan ini dan merebutnya dari penjajah. Hampir seluruh masyarakat Indonesia mengenal pahlawan nama-nama pahlawan nasional. 

Nama besar para pahlawan banyak diabadikan sebagai nama jalan dijalur protokol,  nama universitas,  nama gedung bahkan menjadi gambar dalam mata uang kita. 

Kisah perjuangan para pahlawan diajarkan dalam pelajaran sekolah,  sehingga kita mengenal gelar pahlawan kemerdekaan, pahlawan nasional bahkan ada gelar juga untuk para guru dan nakes di zaman sekarang. 

Setiap orang pasti punya idola para pahlawan yang memberikan inspirasi dalam kehidupan yang bisa diambil suri tauladannya. Pahlawan idola tidak harus jendral besar,  pemimpin besar atau yang berjuang melawan bangsa. 

Sosok pahlawan yang begitu dekat dalam kehidupan kita adalah orang tua. Perjuangan mereka dalam membesarkan buah hatinya dari lahir sampai dewasa. Perjuangan dan pengorbanan mereka untuk kebahagiaan anak-anaknya tak bisa tergantikan oleh apapun. 

Penulis punya orangtua yang begitu luar biasa dalam mendidik putra-putrinya dalam segala keterbatasan.  Bapak dalam mendidik anak dengan kelembutan dan kasih sayang. Tidak pernah marah, tidak pernah membentak atau mencubit. 

Jika ada anaknya yang nakal cenderung dia gendong dan dinasehati, kalau ada anaknya dinakalin dia mengajarkan lawan kalau berani,  kalau tidak mendingan menghindar tapi jangan menangis. 

Dia mengajarkan anaknya jangan seperti katak dalam tempurung yang tidak tahu dunia luar. Berpegang teguhlah pada agama dengan tidak pernah meninggalkan shalat.

Emak sosok wanita pekerja keras,  mandiri dan tangguh makanya punya sikap keras kepada anak-anaknya. Walau keras dia sosok yang tidak ingin anak-anaknya kelaparan. 

Maka, setiap kali teman anak-anaknya datang selalu diberinya makan. Karena dia selalu berprinsip kalau kita memperlakukan anak-anak orang lain dengan baik,  maka anak-anaknya pun akan diperlakukan baik oleh orang lain. Satu pelajaran untuk kita agar bisa menerapkannya dalam mendidik anak-anak. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline