Berbicara rindu kata orang bijak obatnya harus bertemu, entah benar atau tidak dikembalikan kehati masing-masing. Tetapi ada satu pernyataan yang menggelitik bicara tentang rindu cukup dengan makan tahu gejrot. Mengapa bisa begitu? Karena tahu gejrot mengingatkan kita tentang masa kecil sewaktu kita masih pakai seragam merah putih.
Kuliner khas Cirebon yang berisi tahu pong, cabai, bawang merah dan air kecap mirip kuah pempek sangat akrab dengan kita sedari kecil. Makanan tradisional kini agak susah kita dapatkan, yang membuat cerita tentang rindu. Namun rindu itu kini terobati bukan hanya dengan tahu gejrot tapi juga dengan teman-teman alumni SD Sitanggal 1 tahun 1984.
Rindu yang terobati makin akrab setelah sekian lama tak bertemu dengan suguhan jajanan tempo dulu. Rasanya seperti kembali dimasa kecil kita dulu, ada tahu gejrot, rujak uleg sampai cimot.
Cuma ada satu yang membedakan hanya masalah tempat, kalau dulu di patrol sekarang di Toserba Mayga. Sepertinya sang owner yang juga alumnus pingin membawa suasana tempo dulu disini.
Walau sudah tiga puluh enam tahun terpisah, kita sibuk dengan pekerjaan kita tetapi silaturrahmi tetap terjalin. Temu alumni SD menjadi obat pengusir penat, selalu penuh tawa canda serasa kita masih anak-anak sekolah dulu. Setiap saat bertemu sambil makan-makan dengan mendengarkan live musik yang memang tersedia setiap nunggunya.
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H