Tari Topeng Losari yang tumbuh di perbatasan Brebes - Cirebon antara Jateng - Jabar. Tari topeng sudah menjadi bagi bagian kehidupan masyarakatnya Losari. Tari yang diciptakan oleh Pangeran Angkawijaya atau yang lebih dikenal dengan Mbah Angkawijaya mengalami pasang surut perkembangannya.
Tari topeng Losari berbeda dengan tari tradisi lainnya. Tarian ini sudah berbeda dari teknik, stamina sampai peruntukannya. Tarian ini memang berat karena berkaitan dengan tradisi dan lelaku. Apalagi untuk anak-anak yang terbiasa dengan tradisi Jawa akan sulit menarikan tarian ini karena harus belajar teknik lagi.
Kendala dan tantangan banyak dihadapi untuk mengenalkan tari Topeng Losari kepada generasi muda. Mulai dari membuka sanggar di Losari sampai menjadikannya kegiatan ekstra kurikuler di sekolah seperti di SMP N 1 Losari dan SMA N 2 Brebes. Tetapi hal ini belum memberikan hasil yang maksimal, perlu support dari berbagai pihak untuk mengenalkan lebih populer lagi.
Aplikasi Tik Tok, tari kreasi modern yang lebih simple menjadi tantangan tersendiri untuk generasi muda. Mereka lebih suka membuat Tik Tok daripada belajar menari tradisi. Tetapi generasi muda Losari dan siswa-siswi sekolah masih banyak yang ikut latihan.
Bidang Kebudayaan Dinbudpar Brebes dan Tokoh Penari Kartini Sawitri akan terus membackup kegiatan dan melestarikan Tari Topeng Losari.
(KBC-54|Kompssianer Brebes Jateng |)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H