Dapur bagian belakang rumah tempat memasak keluarga dan semua orang pasti sudah mengenalnya. Tetapi kalau kita tambahan kata "Hitam" di belakang "Dapur" orang akan berasumsi itu cafe atau tempat nongkrong kaum milenial. Tetapi Dapur Hitam disini memang dapur atau pawon yang sesungguhnya yang biasa ada di setiap perkampungan.
Dapur hitam sebuah kearifan lokal yang dimiliki Deswitasari Pandansari. Sebuah tradisi berdialog ala pedesaan sambil masak air atau menanak nasi dan kita duduk bergerombol mengelilingi tungku. Buat masyarakat Pandansari yang berada diketinggian 2050 mpdl setiap rumah membutuhkan perapian setiap malamnya.
Irwan Susanto, kepala desa Pandansari selalu mengajak tamunya untuk ke dapur hitam. Disitu dia terbiasa melakukan dialog atau diskusi dengan tamu atau perangkat desanya. Seperti hari ini kita membahas pariwisata Pandansari mulai dari pukul 10.00 - 17.00. Dialog mengalir dengan suasana akrab, santai namun serius.
Kumpul di dapur bisa menjadi daya tarik desa wisata Pandansari. Kearifan lokal yang didapat melestarikan budaya tradisional, menanam nasi dengan cara tradisional, membuat perapian sampai tradisi ngobrol didepan tungku. Budaya kampung yang masih bertahan sampai kini dan menjadi daya tarik wisata menjadi sajian yang memikat untuk pengunjung atau tamu.
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H