Sudah menjadi kebiasaan penulis setiap kali datang setiap kali datang disuatu kota selalu explore, kuliner, maajid, bangunan kuno atau heritagenya. Entah mengapa penulis selalu melakukan itu dan selalu ada yang kurang apabila dalam satu kunjungan tidak melakukan itu. Kuliner atau bangunan kuno merupakan identitas sebuah kota dan sebuah peradaban masyarakat kota tersebut.
Seperti saat ini yang akan ditulis hasil dari perjalanan di Kota Bumiayu, Brebes. Sogol bagi masyarakat Bumiayu hampir sama statusnya dengan Nasi Uduk di Betawi atau Nasi Liwet di Solo. Kuliner yang berbahan lontong atau ketupat menjadi suguhan khas untuk sarapan bagi masyarakat Bumiayu dan sekitarnya.
Tampilan Sogol sangat sederhana, seperti lontong pada umumnya. Tetapi tidak menggunakan sayur hanya menggunakan Tauge ( Kecambah) yang dimasak bumbu urap. Justru disini letak khas kuliner ini, dimakan dengan gorengan seperti tempe dan tahu.
Kesederhanaan tampilan namun sangat digemari masyarakat dan dinikmati tamu yang berkunjung. Sogol seakan merespresentasikan filosofi masyarakat Bumiayu yang sederhana, hangat, terbuka dan kekeluargaan. Hal ini bisa dilihat setiap pagi hampir semua Warung Sogol penuh sesak , baik oleh masyarakat maupun pendatang.
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI