Berbagai kreasi dari bambu terpajang rapi di rumahnya yang sederhana di Glonggong. Sosoknya yang sederhana tetapi mampu menggerakan ekonomi desa. Desa yang berada di bantaran Sungai Pemali dikenal sebagai salah satu sentra bawang mer as h. Namun potensi bambu yang melimpah menggerakkan masyarakat untuk diolah lebih kreatif. Kelompok Wana Sejahtera yang diketuai Sakrad (50) mampu menghasilkan berbagai macam kerajinan dari bambu.
Kursi tamu, tudung saji, lukisan, kap lampu, , anyaman bambu adalah sedikit kreasi yang dihasilkannya. Produk-produk bambu dari Wana Sejahtera sudah banyak menghiasi rumah masyarakat. Produk rumah tangga seperti tempat nasi, teko, gelas, tudung saji juga sudah banyak digunakan restoran atau hotel. Sangat bagus dan artistik untuk menghiasi tempat tinggal atau perkantoran.
Memang belum banyak yang terlibat, namun sudah memberikan manfaat untuk orang banyak. Berbagai pelatihan diberikan untuk menunjang keahlian, promosi dan pemasaran. Tercatat beberapa instansi yang mensupport keberadaan kelompok Wana Sejahtera, Dinperinaker, Bapperlitbangda, Dinkompumdag, Dinpertan, DLHPS, Dinkan,, dan instansi-instansi yang terkait.
Kini produk bambu hasil kreasi warga Glonggong sudah dipasarkan ke berbagai daerah. Baik melalui pameran, cinderamata pemerintah maupun marketplace. Masyarakat merasakan dampak perubahan ekonomi. Aktivitas masyarakat setelah pulang dari sawah kini bergelut dengan bambu. Bambu telah memberi warna baru dalam kehidupan masyarakat Glonggong.
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H