Lihat ke Halaman Asli

Bang Auky

KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Re-opening DTW Bukan Sekadar Membuka Kembali tetapi Membutuhkan Banyak Biaya

Diperbarui: 22 Juni 2020   13:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

New Normal Kepariwisataan disambut suka cita pelaku wisata, baik yang bergerak di DTW/Deswita, Hotel, Restoran, Biro Perjalanan Wisata, Pemandu Wisata sampai pelaku seni pengisi kegiatan pariwisata. 

Berbagai usaha sudah dilakukan mulai dari sosialisasi sampai simulasi. Begitu juga webinar-webinar yang dilakukan semua mengingatkan protokol kesehatan tentang penanganan pengunjung dan tamu yang berkaitan dengan kepariwisataan. 

Dok. Pribadi

Membuka kembali atau re-opening DTW  saat pandemi tidaklah mudah, ada dua hal pokok yang harus dilakukan dan membutuhkan biaya besar. Yang pertama penutupan DTW yang sudah berlangsung empat bulan lebih pasti banyak fasilitas-fasilitas yang perlu diperbaiki atau diperbaharui. 

Tracking yang terbuat dari kayu pasti ada beberapa yang lapuk, fasilitas permainan perlu diservice kembali demi keamanan,  belum lagi fasilitas lain guna menarik pengunjung. 

dokpri

Yang kedua, protokol kesehatan penanganan covid-19 yang harus disediakan mulai dari hand sanitizer, termal skener,  masker,tempat cuci tangan dan tenaga kesehatan serta keamanan. 

Tentu membutuhkan biaya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Biaya untuk perbaikan fasilitas dan biaya untuk memenuhi kebutuhan protokol kesehatan. 

Dok. Besaran

Jadi jangan terburu-buru untuk membuka DTW karena banyak yang harus dipenuhi. Tetapi jika semua sudah dipenuhi maka jangan pula berharap pengunjung akan membludak. 

Memang sangat dilematis membuka DTW untuk saat ini, dibuka membutuhkan biaya yang besar tidak dibuka mereka membutuhkan pemasukan. Masyarakat sudah mulai jenuh dirumah pingin berwisata. 

Kita semua berharap pandemi ini segera berlalu dan memulai hidup normal. Agar semua berjalan normal seperti semula,  tetapi melihat situasi seperti ini kita harus berdamai. 

Kehidupan tidak boleh berhenti harus tetap berjalan, kita harus bisa mensiasati agar dalam keterbatasan tetap bisa beraktivitas, prosedur penanganan tetap dijalankan agar wisata tidak menjadi klaster baru penyebaran covid-19.

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline