Bersepeda sejatinya sudah lama digemari banyak orang, apalagi jenis sepeda ontel atau sepeda kuno. Banyak didirikan klub-klub sepeda ditiap kota baik sepeda ontel, sepeda gunung maupun sepeda balap. Tentunya klub sepeda tersebut punya kriteria dan aktivitas sesuai dengan peruntukannya.
Contohnya klub sepeda ontel banyak diikuti oleh para pensiunan walau tidak menutup kemungkinan banyak juga anak-anak muda yang menjadi anggotanya. Dengan sepeda ontel dan seragam yang bercirikan zaman kolonial mengadakan pertemuan rutin seminggu sekali dengan rute dan tujuan tertentu.
Tetapi sejak pandemi covid-19 beberapa bulan yang lalu terjadi perubahan trend bersepeda. Kini banyak anak-anak muda bahkan mama-mama muda mendirikan klup sepeda untuk kalangannya sendiri. Hampir setiap minggu kita menjumpai banyak klub sepeda berlalulalang dijalanan. Baik itu klub sepeda ontel maupun sepeda yang beranggotakan ibu-ibu.
Masyarakat mulai menyadari pentingnya kesehatan, mulai dari jogging, sepak bola, volley, senam sampai bersepeda. Ada sedikit pergeseran minat masyarakat dalam bersepeda, dulu didominasi laki-laki dan sepeda ontel, kini banyak kaum perempuan yang bergelut dengan sepeda. Entah itu memang demi kesehatan atau sekedar mengikuti trend semata, tetapi hal ini membuat semarak dunia persepedaan.
Maraknya minat masyarakat bersepeda ternyata membawa dampak positif pada penjualan sepeda baik baru dan bekas. Kenaikan penjualan sepeda ditoko sepeda cukup signifikan mencapai 30% dari penjualan saat normal, belum lagi yang lewat online maupun sepeda bekas.
Kenaikan penjualan sepeda selain minat masyarakat menggunakan sepeda juga karena susahnya mendapatkan kredit motor untuk saat ini. Dengan semakin banyaknya masyarakat menggunakan sepeda otomatis akan mengurangi polusi udara dan menambah kualitas hidup kita lebih baik. (KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H