Sudah hampir sebulan masyarakat peduduhan Crucuk, Karang Dempel, Losari rumahnya terendam banjir. Air datang setiap hari dimulai pukul 14.00 dan berlangsung sampai malam. Sehingga ratusan rumah yang berada di wilayah tersebut mengalami kebanjiran. Keadaan ini diperparah dengan rob yang sudah seminggu ini menggenangi wilayah pesisir pantura Brebes.
Bisa dipahami derita yang dialami masyarakat setempat, mereka seperti tinggal di kampung air karena dimana-mana air tergenang. Perumahan padat penduduk khas pesisir dan sungai kecil yang membelah kampung tersebut disinyalir menjadi sumber banjir di wilayah tersebut. Selintas pedukuhan Crucuk seperti di luar negeri melihat hilir mudik perahu di tengah permukiman.
Walau sudah rutin terjadi tak ayal membuat pusing warga, bau anyir yang dibawa air pasang mereka rasakan setiap hari. Belum lagi sisa banjir kemaren merusak barang-barang elektronik milik warga. Kulkas, televisi, dan benda-benda elektronik yang tidak sempat diselamatkan menjadi rusak. Bahkan tambak-tambak di sekitar rumah mereka ikut terendam yang mengakibatkan ikannya pada lepas.
Masyarakat berharap perhatian pemerintah bukan hanya logistik sembako tetapi juga pada infrastruktur. Pengerukan sungai dan peninggian tanggul menjadi skala prioritas yang harus dilaksanakan secepatnya. Masyarakat setiap hari was-was kondisi seperti ini, takut ketika sedang tidur tiba-tiba rob besar datang.
Seberapa lama bertahan jika kondisi rumah terus-menerus dikepung banjir. Tentu kita semua tidak ingin ini terus terjadi, tetapi harus ada kerjasama yang baik semua pihak. Masyarakat menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah di sungai, kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar. Setidaknya dengan usaha seperti itu bisa mengurangi bencana.
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H