"Air mengalir sampai jauh, akhirnya ke laut..............................."
Tentu kita tak asing dengan syair lagu Bengawan Solo karya sang maestro Gesang. Lagu ini sepertinya pas dengan kondisi saat ini yang terjadi di Kabupaten Brebes. Musibah rob yang menimpa masyarakat pesisir pantura Brebes makin meluas. Dari pesisir timur sampai pesisir barat, dari Randusanga sampai Prapag.
Ada satu pertanyaan yang kita tidak bisa menjawabnya, kalau lautnya pasang dan menimbulkan rob air mengalir sampai kemana? Pasti balik lagi ke daratan, karena yang kembali air pasti membawa apa saja yang ada didepannya. Air yang kembali ke daratan mengakibatkan banjir yang kini sedang melanda.
Air menerjang apa saja yang ada di hadapannya, sekolah, rumah, mushola,masji dan semua yang menghalanginya. Masyarakat menerima dampaknya, rumah mereka kebanjiran sampai puluhan centi meter. Seluruh desa yang berada di pesisir pantai kini siaga.
Rob yang terjadi akibat siklus tahunan dan selalu terjadi setiap tahunnya. Puncak rob tahun ini diperkirakan tanggal 6 Juni 2020 saat purnama. Ombak yang tinggi akan mengakibatkan banjir sampai setinggi 1 meter lebih. Siklus tahunan yang terbiasa terjadi sudah berdampak seperti ini, bagaimana kalau ditambah hujan dari hulu mengingat masih sering terjadi. Kita tidak bisa membayangkan dan berharap ini tidak terjadi.
Semua sudah terjadi dan semua sudah bergerak, sudah seharusnya kita saling bergandeng tangan untuk membantu saudara kita. Masyarakat sudah menderita dengan adanya pandemi covid-19 kini ditambah lagi musibah rob. Seandainya ini terjadi pada saat anak-anak masuk sekolah bagaimana, karena banyak sekolah yang terendam. Tuhan sedang menguji kita untuk menjadikan kita lebih kuat. (KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H