Hujan yang turun dari sore hari menjelang taraweh sampai pagi dan dilanjut siang hari membuat khawatir pedagang Pasar Ramadan Sitanggal. Mereka ketar-ketir jualan atau tidak, takut hujan turun sampai sore dan takut tidak begitu laku karena situasi pandemi.
Tetapi ketakutan itu alhamdulillah tidak tidak terbukti, para pedagang sibuk melayani pembeli seperti tidak ada batasan berkumpul. Ramadan ini masih seperti ramadan yang lalu, walau baru sehari tetapi melihat respon masyarakat yang keluar untuk membeli makanan menjadikan rasa optimistis para pedagang.
Nurjanah (40) salah seorang yang biasa jualan di Pasar Ramadhan Sitanggal merasa gembira, walau dari pagi cuaca kurang mendukung tetapi ramai pembeli. Apalagi Dapoer Dewek sudah menjadi tujuan berbelanja kuliner setiap bulan puasa.
"Mau jualan disuasana pandemi seperti saat ini terus terang maju mundur. Kira-kira laku nggak yah. Apalagi ditambah dari semalam sudah hujan sampai pagi ya makin kepikiran. Tapi pelanggan yang mendorong untuk berjualan, akhirnya jualan dan ketakutan sepi tidak terbukti, "katanya.
Memang ketakutan yang wajar karena usaha untuk sehari-hari mengalami kelesuan. Mungkin ini yang disebut berkah Ramadhani bahwa segala sesuatu itu kewenangan Allah SWT. Ketakutan hal yang wajar yang kita rasakan, namun jangan jadikan berlebihan. (KBC-54|kompasianer Brebes Jateng).
