Lihat ke Halaman Asli

Bang Auky

KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Brebes Masih Zona Kuning, Apa yang Harus Kita Lakukan?

Diperbarui: 20 April 2020   22:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. CoronaJatengProv.

Dari data yang dikeluarkan Pemprop Jateng lewat corona.jatengprov.go.id per tanggal 20 April 2020 tercatat ODP 25.106 kasus, PDP 943 kasus, Positif Covid-19 358, dirawat 264, Meninggal 45 dan sembuh 49 yang tersebar di hampir seluruh kabupaten. Dari 35 kabupaten /kota yang ada hampir semua kategori zona merah,  hanya satu kabupaten zona kuning yaitu Kabupaten Brebes. 

Dengan data yang sudah terpampang tidak lantas kita tenang dan bangga bahwa Brebes itu aman. Tetapi justru menjadi tantangan kita semua, tugas semakin berat.

Kita seperti terkepung di tengah zona merah yang ada disekitar kita. Kita sudah maksimal melakukan tindakan protokol penanganan cobid-19, tetapi kita tidak bisa menghalangi pekerja atau warga dari kawasan zona merah. 

Sesaat setelah data dari propinsi muncul, datang laporan baru dari kecamatan Bantarkawung  9 warganya dinyatakan positif setelah dilakukan rapid test covid-19.

Menurut Ketua Gugus Tugas Cobid-19 Kecamatan Bantarkawung,  Eko Supriyanto (20/04/2020) ada 32 warganya yang mengikuti Ijtima Dunia di Gowa,  Sulsel. 

"Pada saat  pendataan untuk pemeriksaan gelombang dua, tercatat ada 14 orang, tetapi saat dijemput petugas hanya ada 9 orang yang lainnya tidak ada di rumah," katanya.

Dari sembilan orang peserta Ijtima Gowa tersebut diperiksa di RSUD Bumiayu. Hasil rapid test menunjukkan empat orang positif dan akan diambil sampel swab di RSUD Brebes untuk dikirim ke Laboratorium Litbangkes.

"Hasil pemeriksaan tadi pagi berjumlah empat, sekarang bertambah lima lagi. Jadi semuanya berjumlah sembilan orang. Kami meminta kepada jamaah  bersikap jujur dan kooperatif. Sehingga penyebaran virus Corona bisa dicegah dan terpantau. Dan minta kerja samanya agar mau ikuti pemeriksaan rapid test," tambahnya. 

Setelah semua sudah terjadi jangan lantas membuat kita panik,  tetapi meningkatkan kewaspadaan. Tugas berat menanti ditengah minimnya APD. Tetapi dukungan masyarakat dan organisasi sangat tinggi. 

Jangan percaya dengan mitos yang menyesatkan.  Anggap kritikan Pak Gubernur Jateng sebagai cemeti untuk memacu kita semakin giat memutuskan mata rantai penyebaran covid-19.(KBC-54|Kompasianer  Brebes Jateng) 

dok. KomBes

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline