Usaha di jaman sekarang memang lagi susah, apalagi ditengah pandemi covid-19. Banyak cerita indah pedagang keliling yang mangkal di sekolah, dampak stay at home sangat dirasakan. Perlu disusun lagi jadwal rolling karena sekolah tutup, pangsa pasar pun berubah.
Puluhan pedagang keliling yang biasa mangkal di sekolah, mulai dari pedagang mainan sampai jajanan mengalami penurunan omzet. Mereka sudah punya target pasar masing-masing beserta omzetnya. Salah satu yanh terkena imbas tersebut Tere (25) pedagang burger keliling.
Dok. Pribadi
Usaha yang dijalani selama dua tahun sepulang merantau dari Banten. Dengan mengendari motor berkeliling menjajakan burger dari satu sekolah sekolah lainnya. Dengan mematok harga 2.000 - 3.000 dengan sigap melayani pembeli."Ada perubahan yang cukup banyak dengan liburnya anak-anak sekolah. Kalau dulu kita sudah bisa menakar pendapatan, disini jam berapa disana jam berapa kita sudah bisa mengatur waktu, " katanya.
Sekarang kita harus pandai-pandai mencari kerumunan anak-anak. Tetapi perlakuan social distancing banyak orang tua yang melarang anaknya keluar rumah.
"Kalau sekarang yang penting ikhtiar mencari rezeki, harus kreatif mencari pelanggan baru. Waktu pulangpun tak seperti dulu karena jarak makin jauh. Mudah-mudahan seiring perjalanan waktu bisa menemukan pelanggan baru pengganti anak-anak sekolah, " tambahnya.
Dok. Pribadi
Kini dia sudah mulai menemukan pelanggan baru, tampak puluhan anak-anak dan orangtua mengerubuti gerobaknya. Dengan membayar 2.000 bisa mendapatkan burger dengan daging separo dan 3.000 untuk daging selembar.
Usaha akan membuahkan hasil kalau kita tekuni dengan berbagai rintangan. Jika satu rintangan sudah ditaklukan maka rintangan yang akan datang sudah siap dihadapi. Kerja keras, inovasi dan tekun harus dimiliki untuk pedagang kecil keliling seperti dia. (KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng)
Dok. Kombes