Sudah lama aku membiarkan kereta itu lewat berlalu, sebulan sudah tak kulihat dirimu berlalu dihadapanku. Pandemi covid-19 membuatku bekerja dari rumah, tidak terburu-buru telat karena tidak apel dan fingerprint. Lima hari dalam seminggu pasti kulewati dan hafal dengan jadwalnya.
Aku kangen, kangen suasana saat menunggu kereta yang lewat dengan bunyi klakson yang saling bersahutan saat palang pintu sudah terangkat. Suasana berontak saat kereta berasa lama lewatnya karena jarum jam sudah lewat pukul 08.00 wib.
Namun kali ini suara roda kereta seperti symphoni jug jes jug jes jug jes jug jes. Tak ada lagi kerumunan yang memanjang yang biasanya mengular, tak ada suara klakson bersahutan walau kereta telah lewat. Tak ada lagi perasaan untuk menyerobot ketika antrian terjadi. Pandemi covid-19 telah mengajarkan kita untuk bersabar, saling menghargai dan disiplin.
Apa yang terjadi hari ini bukan untuk sesaat saja, tetapi akan berlaku selamanya. Rasa peduli, kebersamaan, hidup sehat dan bersih menjadi ciri baru masyarakat Indonesia Baru. Sikap toleransi, saling menyayangi dan saling menguatkan untuk hidup yang lebih baik.
Aku masih ingin melihatmu melintas seperti sebelum pandemi, masih ingin kurasakan antrian saat kamu lewat sebagai pertanda Indonesia bangkit.
(KBC54|Kompasianer Brebes Jateng)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H