Selalu ada hikmah disetiap bencana, jika kita menerimanya sebagai suatu ujian kehidupan. Seperti saat ini banyak usaha terdampak covid-19. Kelangkaan APD, hand sanitizer dan masker di pasaran membuka peluang usaha untuk umkm. Puluhan pelaku umkm mendulang untung dari peluang yang tercipta akibad pandemi covid-19.
Kebutuhan APD yang semakin meningkat ditambah kebijakan pemerintah mengharuskan masyarakat menggunakan masker untuk aktivitas diluar, membuat kebutuhan masker tambah meningkat.
Pandemi yang semakin meluas, beberapa wilayah menerapkan isolasi lokal, membuat jalur distribusi barang terhambat. Bahkan beberapa sentra perdagangan besar seperti Tanah Abang ditutup, membuat kurangan bahan baku kain.
"Banyak permintaan masker dari kabupaten sendiri, bahkan permintaan dari luar kota meningkat membuat saya menambah karyawan dan jam kerja, " kata Bastiatun yang awalnya usaha sprei.
Ketua DPC remojong Brebes, Hendri Sucipto (35) mencatat ada 25 pelaku Umkm yang memproduksi masker, 2 pelaku Umkm yang memproduksi APD dan 5 pelaku Umkm yang memproduksi hand sanitizer.
"Kalau dari 1 pelaku umkm memproduksi 15 lusin per hari dari 25 pelaku umkm akan terkumpul 375 lusin atau 7.500 pcs. Cukup banyak kan, tapi rata-rata lebih dari itu, "katanya.
Tentu produksi yang cukup menjanjikan disaat ekonomi lesu, apalagi dikerjakan di rumah. Apalagi kebutuhan masker, APD dan hand sanitizer akan terus meningkat seiring kesadaran masyarakat akan perilaku hidup sehat.
"Usaha yang menjanjikan mengingat kebutuhan akan terus bertambah. Peluang untuk teman-teman yang bekerja tanpa meninggalkan rumah. Dan pasarannya sudah jelas dan banyak, " pungkasnya.
(KBC54|Kompasianer Brebes Jateng)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H