Bulan April momentum hujan sedang deras-derasnya, nggak peduli pagi, siang atau malam. Hujan pagi hari kadang membuat repot yang aktivitas pagi seperti ke sekolah, kantor atau aktivitas lain. Disatu sisi hujan juga berkah untuk petani, yang nulai menanam.
Hujan selalu disambut suka cita anak-anak, mereka manfaatkan untuk bermain hujan. Biasanya dia mengundang teman-temannya untuk bergabung. Bermain air di talang air, berlarian kesana kemari atau sekedar basah-basahan.
Walaupun cuma main hujan, namun buat anak-anak selalu menarik. Apalagi zaman kita masih anak-anak biasanya kita lebih ekstrem mainnya. Kadang kita main hujan-hujanan ke sawah sambil main lumpur, pekarangan nyari buah-buahan yang jatuh atau mandi di sungai. Kita belum pulang ke rumah kalau belum reda atau orang tua memanggil kita.
Sebagai orang tua saya tidak melarang anak-anak main hujan-hujanan malah menganjurkan. Bukan tanpa alasan, biar anak-anakku ikut merasakan bagaimana serunya main hujan-hujanan dan tidak sakit kalau kehujanan seperti ayahnya.
Walaupun kita menganjurkan tetapi tetap waspada, misal saat ada angin dan petir kita tidak mengizinkan. Dan kita tetap memantau mereka, jangan sampai lengah. Musim hujan sangat rawan banjir, pohon tumbang jadi kudu tetap dalam pantauan. Apalagi saat liburan hujan menjadi salah satu alternatif permainan. (KBC54|Kompasianer Brebes Jateng).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H