Siang ini cuaca agak terang, matahari bersinar terang saatnya untuk beberes rumah. Kasur dan bantal prioritas utama untuk dijemur, efek hujan kemaren membuat kasur terasa dingin. Sementara anak-anak bantu bundanya, cuci piring dan cuci pakaian, bundanya masak di dapur.
Tanggal sedang menunjukkan keseniorannya alias tanggal tua sehingga harus berhemat. Tadi pagi sarapan nasi wedang dengan teri ondol, makan siang apa yah? Orang lain kebingungan mau makan apa, kita malah bingung mau masak apa he he he.
Pas lagi bingung, mata ini tertuju di kebun melihat tanaman ketela yang sedang subur-suburnya. Daun Ketela alias Lengguk sangat nikmat dimasak oseng-oseng. Tapi kali ini jatuh pilihan untuk lalapan dan Pecak Ikan Tanjan.
Ikan Tanjan bentuknya seperti Ikan Cuwe atau mirip juga dengan Ikan Tongkol yang kecil. Dagingnya kenyal bentuknya gilig dengan duri lembut tapi ngumpul. Biasanya Ikan Tanjan dijual sudah berbentuk ikan asap. Ciri ikan ini kalau sudah diasap durinya berganti menjadi kayu tusuk. Kayu tusuk ini sebenarnya untuk pegangan ketika dipanggang he he he
Ikan Tanjan ini paling enak memang digoreng dan dipecak dengan sambal terasi. Tetapi ada juga yang dimasak dengan kuah santan tergantung selera. Tapi ingat sebelum digoreng, kulit ikan yang gosong dan tebal harus kita kupas yah, agar terjaga kebersihannya. Jangan lupa cuci tangan dan berdoa sebelum makan, selamat menikmati.
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H