Dua tahun terakhir UMKM Brebes mengalami kemajuan pesat, baik pelaku, produk, pemasaran dan juga kemitraan. Jumlah anggota yang terdata di Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan lebih dari 20.000 yang terdiri dari beberapa sektor usaha. Paguyuban UMKM juga banyak berdiri untuk mewadahi para pelaku umkm. Bahkan Paguyuban UMKM Remojong ADAB mempunyai kepengurusan sampai tingkat nasional.
Peranan Dinkopumdag dalam membina pelaku umkm sangat besar, dimulai dari pendataan, pelatihan SDM, Digital Marketing, Packaging, jejaring sampai bazar baik tingkat kabupaten sampai nasional. Begitu juga dalam kegiatan Pemda Brebes selalu melibatkan pelaku umkm untuk catering, snack sampai souvenir.
Disamping kemajuan yang pesat juga masih ada kekurangan yang berkaitan dengan harga, marketing dan sinergi. Harga yang masih cukup tinggi membuat produk umkm belum ramah di kantong wisatawan. Sehingga perlu dicari solusinya agar harga bisa terjangkau.
Permasalahan yang ada tidak dibiarkan berlarut-larut, pemangku kebijakan bergerak cepat untuk mengatasi permasalahan. Digalangnya dialog dan komunikasi dengan instansi terkait untuk memajukan umkm. Beberapa instansi yang digandeng Bapperlitbangda, Dinkopundag, Dinas Industri dan Tenaga Kerja, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Kampus dan PHRI.
Diharapkan dengan kerjasama ini semua terbuka dan memberikan fasilitas untuk umkm misalnya dari pariwisata menyediakan pusat oleh-oleh. Begitu juga hotel dan restoran menyediakan ruangan atau spot untuk etalase umkm.
Sinergi ini sudah membuahkan hasil, PT KAI memberikan ruang di stasiun Brebes dengan membuka UMKM store, Umus Brebes memberikan pelatihan dan ruang bazar, Rest Area Banjaratma, Grand Dian Hotel, Dedy Jaya Hotel. Sinergi yang kuat memberikan rasa nyaman untuk pelaku umkm. (KBC-54|Kompasianer-Brebes)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H