Masih ingat nggak waktu kita masih SD, pas istirahat jajan di kantin atau halaman sekolah? Tentu tidak asing dengan jajanan yang satu ini, gulali. Makanan dari gula atau gelatin yang bisa dibentuk berbagai jenis, mulai dari binatang, bunga sampai seruling. Kita rela jongkok lama-lama karena nunggu antrian karena buatnya satu-satu.
Kini jajanan tersebut sudah jarang ditemui, hanya ada beberapa yang jual. Biasanya mereka masih keturunan pedagang gulali alias turun temurun. Mereka berkeliling jalan kaki menjajakan dagangannya memakai pikulan. Dengan harga seribu rupiah kita bisa menikmati gulali, kita tiup dulu sebelum dimakan.
Salah seorang pedagang gulali, Ade (55) yang sering dijumpai di sekolahan menuturkan menekuni usaha ini sudah lama. Setiap hari tidak kurang 3 kg gulali dia jajakan, mencari tempat berkumpulnya anak-anak. (KBC-54|Kompasioner-Brebes)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H