Lihat ke Halaman Asli

Bang Auky

KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Becak, Tersingkir dan Dirindu

Diperbarui: 9 Maret 2020   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi.

Pada masanya jenis transportasi ini menjadi idola masyarakat,  baik di perkotaan dan pedesaan. Kendaraan roda tiga yang dikayuh dari belakang menjadi transportasi andalan ibu rumah tangga dan anak sekolah.  Bahkan sebuah lagu dengan tema tamasya naik becak sangat akrab di telinga kita. 

Cerita indah tentangmu kini tergerus oleh munculnya moda transportasi online.  Perlahan dan pasti becak mulai tersingkir dan makin terpinggir,  orang makin enjoy dengan moda transportasi online yang tersedia kapan saja. 

Becak susah dicari,  hanya sebatas dipagi dan siang hari di sekitar pasar.  Menunggu penumpang berjam-jam bahkan sering tak memperoleh penumpang.  Hanya becak yang punya langganan pedagang atau anak sekolah. 

"Sekarang cari uang susah,  apalagi kalau hanya mengandalkan dari narik becak. Kebutuhan hidup terus berjalan, pendapatan berkurang, maka kalau kebutuhan keluarga tidak terpenuhi, " kata Supri (35) tukang becak asal Slatri. 

Dok. Pribadi

Untuk mensiasati kebutuhan hidupnya mereka merangkap menjadi kuli panggul di pasar atau toko bangunan. Bahkan mulai ada beberapa becak yang dimodifikasi menjadi becak motor (Bentor) ,baik untuk mengangkut penumpang atau berjualan. 

"Hidup harus dinikmati sepahit apapun,  dulu becak sempat berjaya,  karena kemajuan zaman becak harus tersingkir.  Tetapi masalah rezeki itu urusan Allah,  disyukuri saja, "tambahnya. (KBC-54|Kompasianer-Brebes) 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline