Lihat ke Halaman Asli

Bang Aswi

Blogger Bandung | Kompasianer Bandung

Berburu Takjil Kolak Pisang Candil Jl. Karawitan

Diperbarui: 12 Mei 2019   22:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Bulan Ramadan itu dijamin meriah. Tidak hanya meriah dari sisi ibadah yang begitu banyak bertaburan pahala, tetapi juga meriah dari sisi pelengkapnya. Sisi pelengkap itu sudah pasti berhubungan dengan tingkah manusianya sendiri yang memang diciptakan untuk bisa menghadirkan sajian kreatif dan menarik.

Salah satu dari kreativitas itu adalah santapan berbuka puasa. Islam sudah mengajarkan para penganutnya bahwa berbuka itu sebaiknya adalah makanan yang manis-manis. Rasulullah saw. sendiri memberi contoh dengan buah kurma sebagai menu berbuka puasa. Gak heran kalau selama Ramadan, kurma menjadi laris.

Namun, manusia memang memiliki banyak kreativitas dalam hal makanan untuk berbuka puasa ini. Bandung apalagi, kota kreatif dan menjadi pusatnya fashion dan kuliner. Nah, menu favorit kala berbuka puasa adalah kolak pisang. Di beberapa daerah juga ada dengan ciri khas masing-masing. Bagaimana dengan di Bandung?

Ada banyak sekali penjual kolak pisang di Bandung. Di sepanjang Jl. Buah Batu, Jl. Karawitan, hingga ke Jl. Reog, sila dihitung sendiri deh banyaknya penjual kolak pisang di bulan Ramadan ini. Ada belasan bahkan sampai puluhan. Wajar, karena bulan Ramadan ini memberikan berkah ke banyak orang, seperti juga ke pedagang.

Pedagang Kolak Pisang yang legendaris di Kota Bandung adalah Bu Sari yang berdagang tidak hanya di bulan Ramadan. Beliau mulai berdagang di Jl. Karawitan dan sekarang sudah membuka beberapa cabang di beberapa titik di Kota Bandung. Namun, selain Bu Sari ternyata juga ada Kolak Pisang milik Bu Iis yang diserbu pembeli.


Bisa dilihat sendiri kan video di atas bagaimana suasana Kolak Pisang Bu Iis. Dengan harga Rp8000 per porsi, kolak pisangnya diserbu pembeli dari siang hari. Gak heran dengan modal 30-40 kg pisang per hari, omsetnya bisa mencapai 3,5 juta rupiah. Wow! Rasanya gak usah ditanya lagi deh, tawon-tawon aja pada berdatangan.[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline