Lihat ke Halaman Asli

Ardi Bagus Prasetyo

Praktisi Pendidikan

Pertaruhan The Series: Sisi Lain dari Karya Generasi Milenial

Diperbarui: 11 Juli 2022   12:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(https://www.jatimnetwork.com/)

Platform Streaming Video kembali memanjakan para pecinta film di seluruh Indonesia, khsusunya anak muda atau biasa yang akrab disebut kaum milenial. 

Bagaimana tidak, industri perfilman Indonesia kembali diguncangkan dengan kehadiran serial web aksi yang dikemas rapi dalam sajian episode yang tayang tiap hari Sabtu. 

Film berjudul Pertaruhan The Series berhasil menjadi topik viral yang ramai dibicarakan dan diperbincangkan oleh banyak pecinta film di Indonesia khususnya para anak muda generasi milenial dan zilenial. 

Bayangkan saja, film yang dirilis sekitar bulan Juni 2022 ini telah mampu menjadi buah bibir serta langganan “fyp” di platform media sosial salah satunya Tiktok. 

Film yahg disutradari oleh Sidharta Tata ini serta diperankan beberapa artis muda papan atas Indonesia macam Adipati Dolken, Jefri Nichol, Giulio Parengkuan, Clara Bernadeth, Kiki Narendra, Aliando Syarif, dan masih banyak lagi ini sukses menyulap tayangan film yang jika dilihat secara umum hanya seperti tayangan aksi pada umumnya menjadi sajian filn yang dramatis, penuh aksi heroik, tak terduga, romantis, anarkis, dan cenderung lekat dengan situasi kriminal, dunia malam, hingga perjuangan. 

Secara umum, sebenarnya film ini menceritakan tentang lanjutan dari serial di season sebelumnya yang tayang sekitar tahun 2017 yang berjudul Pertaruhan. 

Awal mula film ini menceritakan tentang kerasnya kehidupan 4 orang pemuda dalam satu keluarga yang harus berjuang hidup demi membantu merawat ayahnya yang sedang sakit. Segala cara dilakukan agar mereka mampu mendapatkan uang demi misi mulia mengibati dan merawat sang ayah. 

Akan tetapi semua usaha justru tak membuahkan hasil, sang ayah justru meninggal dunia dan pasca kejadian tersebut keempat anaknya mendapatkan banyak masalah mulai dari himpitan ekonomi, kejahatan, kriminalitas, kekerasan, diskriminasi sosial, hingga masuk pada ranah anarkisme antar kelompok. Semua kejadian tersebut mereka lalui dengan penuh perjuangan, air mata, hingga nyawa pun menjadi taruhannya. 

Film tersebut dikenal banyak kalangan, sebagain tontonan yang dianggap tak layak untuk remaja usia SMP atau bahkan SMA. Mungkin asumsi tersebut tak sepenuhnya salah karena memang film tersebut diperuntukkan bagi penonton berusia 18 tahun ke atas. 

Film yang menyajikan perjuangan, aksi, perseteruan, konflik fisik dan batin, romantisme, hingga anarkisme ini justru memiliki beberapa hal menarik yang menjadi sisi lain dari serial web tersebut.

1. Pelajaran hidup

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline