Lihat ke Halaman Asli

Ardi Bagus Prasetyo

Praktisi Pendidikan

Hari Kelahiran Pancasila 01 Juni 2022: Momen Introspeksi Diri Generasi Muda Indonesia

Diperbarui: 1 Juni 2022   07:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(https://news.detik.com/berita/1 Juni Hari kelahiran Pancasila)

Besok tepatnya pada 01 Juni 2022, Indonesia memperingati hari kelahiran Pancasila. Banyak hal yang menjadi catatan penting dalam mengingat-ingat kembali sejarah panjang tentang bagaimana rumusan dasar ideologi negara Indonesia dicetuskan yakni Pancasila.  Mengulas sedikit tentang sejarah dari sejarah kelahiran Pancasila.

Awal mula penetapan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila adalah saat Soekarni menyampaikan pidatonya dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) tanggal 01 Juni 1945. Pidato Bung Karno akhirnya dirumuskan menjadi dasar negara Indonesia. Dasar negara yang diusulkan oleh Soekarno mencakup philosophische grondslag (dasar filsasat, fundamen, dan pikiran mendalam yang menjadi dasar dari sebuah negara Indonesia) yakni sebagai berikut.

  • Kebangsaan/Nasionalisme
  • Kemanusiaan
  • Musyawarah, mufakat, perwakilan
  • Kesejahteraan sosial ketuhanan yang berkebudayaan
  • Ketuhanan yang berkebudayaan

Melalui forum sidang BPUPK tanggal 01 Juni 1945, Soekarno memperkenalkan lima sila. "Sekarang banyaknya prinsip kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya, "ucap Bung Karno.

Peringatan hari kelahiran Pancasila pada tahun 2022 kali ini, menjadi perngatan tahun ketiga selama masa pandemi yang melanda Indonesia sejak 2020. Ada beberapa catatan penting yang dapat menjadi bahan renungan serta sarana introspeksi diri bagi generasi muda agar menjadi lebih baik ke depanny,  yakni sebagai berikut.

Sadar akan pentingnya perbaikan perilaku dan karakter diri

Saat ini, jika kita mengambil contoh dari kualitas pergaulan di masa serba modern saat inijustru sedikit mengkhawatirkan. Generasi muda sudah terlalu tergantung dengan apa yang dinamakan gawai, sehingga segala aktivitas dan perilaku sehari-hari selalu melekat pada kegiatan yang berhubungan dengan ponsel. Mulai dari bercengkrama dengan keluarga, menyaksikan hiburan, mencari informasi, hingga belajar pun semua dihabiskan dengan sebagian besar menggunakan gawai. 

Akibatnya justru terasa di kalangan anak-anak hingga usia remaja, mereka cenderung abai dengan batasan-batasan dalam berperilaku sesuai dengan agama. Ucapan-ucapan sarkas, menurunnya kesantunan dan kesopanan dalam berperilaku, hingga menurunnya kesadaran untuk menjaga kualitas spiritual diri menjadi pemandangan yang marak dijumpai akhir-akhir ini. 

Maka dari itu, sebagai generasi muda saat ini, kita dapat menjadikan momen hari kelahiran pancasila sebagai bahan renungan untuk membaca lagi hal-hal esensial apa yang ada dalam kandungan ideologi pancasila, mulai berperilaku yang positif dan terus semangat dalam berkarya menjadi sebuah langkah nyata dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila khususnya dala perbaikan karakteri diri serta perilaku.

Terus berinovasi dan melawan rasa malas 

Masalah terbesar dari banyak orang di seluruh dunia dalam berkarya adalah melawan rasa malas. Kita sudah sepatutnya menyikapi kemajuan dan perkembangan zaman dengan terus berinovasi. Memulai melakukan kegiatan-kegiatan yang positif, tak malas dalam membaca buku, mempelajari hal-hal baru berkaitan dengan beragam bidang keilmuan seperti TIK, Sains, Bahasa, Seni, dan lain sebagainya akan memacu dan memotivasi diri untuk menjadi lebih baik ke depannya. Mulai belajar dan memelajari berbagai referensi dan mencari pengalaman dari banyak orang akan memperkaya khasanah keilmuan dan juga memacu inovasi kita dalam berkarya dan belajar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline