Kamis dini hari tepatnya tanggal 25 Maret 2022, nampaknya menjadi hari yang kembali memilukan bagi pendukung Timnas Sepakbola Italia terlebih bagi para pemain tim nasional Italia itu sendiri. Bagaimana tidak, sepanjang sejarah keikutsertaan mereka dalam kualifikasi ajang piala dunia 2022 region eropa, mereka kembali mengalami tren negatif yang sebelumnya pernah mereka alami di tahun 2018.
Ya, tim berjuluk Gli Azurri tersebut kembali gagal lolos ke putaran final turnamen akbar 4 tahunan yakni Piala Dunia 2022 yang digelar di Qatar. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Renzo Barbera, Palermo selama kurang lebih 90 menit tersebut Gianluigi Donarumma beserta kolega harus menelan kekalahan menyakitkan dengan skor yang sangat tipis 0 – 1 melawan tim yang baru berpartisipasi pertama kalinya dalam kualifikasi play-off piala dunia yakni Makedonia Utara. Tampil dengan squad terbaik minus Federico Chiessa yang masih dibekap cidera, anak asuh Roberto Mancini harus mengakui kekalahan setelah gol dari Aleksandar Trajkovski di menit 90+2’ melalui skema tendangan jarak jauh dari luar kotak pinalti sukses menembus gawang Italia yang dikawal oleh penjaga gawang PSG, yakni Gianluigi Donarumma.
Dengan hasil tersebut, Timnas Italia harus merelakan satu tiket sisa putaran final Piala Dunia direbut oleh Timnas Makedonia Utara dengan syarat mereka harus mengalahkan Squad Selecao das Quinas (timnas Portugal) di partai final Play-off pada Rabu, 30 Maret 2022.
Setelah laga Italia melawan Makedonia Utara tersebut, muncul banyak pertanyaan dari para penikmat sepakbola di seluruh dunia yakni, ada apa dengan squad Gli Azurri?
Dominasi Bukan Penentu Hasil Akhir
Tercatat selama laga berlangsung, Ciro Immobile dan kawan-kawan melepaskan lebih dari 30 tembakan, dengan 5 tembakan di antaranya mengarah ke gawang. Lebih dari itu, mereka juga menguasai jalannya pertandingan dengan presentase hampir 66%. Hal tersebut berbandng terbalik dengan apa yang dipertontonkan oleh timnas Makedonia Utara yang hanya menguasai 34% penguasaan bola, dan melepaskan hanya 4 tendangan dengan 1 ke arah gawang namun manisnya, 1 tendangan justru berhasil masuk kea rah gawang timnas Italia. Dengan materi pemain mumpuni, jika kita bebicara dari mulai sejarah, kualitas tim, kualitas individu, popularitas, hingga jumlah tropi Italia pasti berada di atas. Secara data pun Italia memang jauh sangat mencolok. Namun sepakbola bukan hanya berbicara tentang data, namun fakta di lapangan yang akan menujukkan hasil akhir sebenarnya.
Kesulitan Dalam Penyelesaian Akhir
Banyak pengamat yang juga telah membahas dalam beberapa kesempatan tentang minimnya jumlah gol yang didapatkan dari para striker timnas Italia dalam 5 laga terakhir pasca mereka berhasil menjuarai Euro 2020. Tercatat Gli Azurri memiliki striker-striker haus gol di liga domestik yang mereka mainkan, mulai dari Cirro Immobile, Joao Pedro, Andrea Belotti, Lorenzo Insigne, Domenico Berardi, Giancomo Raspadori, Moise Kean, dan masih banyak lagi yang silih berganti dipanggil Roberto Mancini guna mengisi kebutuhan tim. Jumlah gol yang hadir justru datang lebih banyak dari second line serta pemain tengah. Hal tersebut menyebabkan kontribusi dari lini serang justru berkurang. Bnerkurangnya kepercayaan diri juga disinyalir menjadi penyebab sulitnya para penyerang Italia mengubah peluang menjadi gol.
Turunnya Performa Jorginho dkk