Lihat ke Halaman Asli

Musafir Pandhawa

SD Negeri 2 Ambalresmi, Kebumen

Musafir.... Musafir.... Musafir

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Musafir..... Musafir.... Musafir

Sang Musafir telah berjalan sampai datang waktu dhuhur. Tak kan mungkin kembali ke waktu pagi di kala mentari mulai terbit.
Kini telah tiba waktu dhuhur saat Surya mulai menyengat kulit tipis yang merapuh. Waktu sejuk telah berganti menjadi terik yang membuat hitam legam.
Saatnya Sang Musafir menuju Senja, menunggu terbenam Surya, saat sepi mengiringi langkahnya. Tak akan mampu Sang Musafir kembali masa yang awal. Bertemankan gelap tanpa lentera, mungkin hanya pancaran bulan dan bintang jika tak terhalang mendung menghampiri. Tinggalah musafir seorang diri, mungkinkah dapat tertidur seperti pengantin baru di ranjang pengantin, ataukah dilanda gelisah seperti nara pidana yang dihantui rasa bersalah akan dosa di masa pagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline