Lihat ke Halaman Asli

Polemik "Anak Emas" Konvensi Partai Demokrat

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Geliat pemberitaan Konvensi calon presiden Partai Demokrat dalam dua pekan terakhir semakin meningkat. Salah satu faktor pendorong naiknya pemberitaan konvensi Partai Demokrat adalah pelaksanaan debat kandidat dengan kalangan media pada pekan pertama dan kedua Januari 2014. Beragam isu disampaikan oleh masing-masing peserta konvensi, mulai dari politik, hukum, energi dan sosial budaya.

Namun, dari semua isu pemberitaan, salah satu isu yang cukup banyak mendapat perhatian media adalah soal “sosok anak emas” Konvensi Partai Demokrat. Polemik seputar anak emas dalam konvensi Partai Demokra ini sebenarnya bukan isu baru, melaikan isu lama yang kembali menjadi isu utama. Saya tidak ingin terlalu jauh membahas soal bagaimana isu ini bisa muncul, karena saya menganggap semua orang sudah mengetahuinya. Tapi yang ingin saya tekankan dalam tulisan ini adalah apakah anak emas itu ada dalam pelaksanaan konvensi Partai Demokrat atau ini hanya isu yang dihembuskan sebagian pengamat dan media yang memang suka melontarkan isu-isu yang tidak terlalu penting. Tak bisa dibantah, terlalu banyak pengamat yang terkadang memberikan pernyataan tidak didasarkan atas teori dan fakta, namun lebih didasarkan pada faktor kesukaan dan ingin mencari eksistensi.

Soal siapa sosok anak emas Konvensi Partai Demokrat, semua pasti sudah satu suara menunjuk Pramono Edhie Wibowo. Kemunculannya di dunia politik dan langsung menjadi salah satu peserta konvensi memang mendukung penilaian sebagai anak emas konvensi. Partai Demokrat terlihat seperti menggelar karpet merah bagi Pramono Edhie Wibowo untuk terjun ke dunia politik setelah kurang lebih 30 tahun menjadi tentara. Disamping itu, posisinya sebagai adik ipar Presiden SBY juga menjadi faktor lain yang menjadikan sosoknya “sangat istimewa” dalam perhelatan konvensi Partai Demokrat.

Lalu, benarkah Pramono Edhie Wibowo menjadi anak emas konvensi Partai Demokrat? Jika benar, bagaimana dengan peserta konvensi lainnya? Ada peserta konvensi yang harus keluar dari kepengurusan dan keanggotaannya di salah satu partai politik. Ada peserta konvensi yang dicemooh oleh sebagian orang karena ikut serta dalam konvensi Partai Demokrat padahal memiliki kapasitas dan integritas yang tidak diragukan lagi. Dengan integritas dan kapasitas yang dimilikinya, diyakini akan ada banyak parpol yang melamarnya menjadi capres atau cawapres, tapi dia tetap memilih menjadi peserta konvensi Partai Demokrat. Ada peserta konvensi yang harus melepaskan jabatannya di pemerintahan untuk bisa lebih leluasa dalam melakukan sosialisasi ke masyarakat.

Jika benar Pramono Edhie Wibowo adalah anak emas konvensi, apakah para peserta konvensi lainnya tidak merasa dirugikan? Padahal mereka sudah “berkorban” demi ikut serta menjadi calon presiden dari Partai Demokrat. Pada titik ini, saya merasa belum mendapat pembenaran ada anak emas dalam konvensi Partai Demokrat.

Berikutnya, satu-satunya proses penentuan pemenang konvensi adalah hasil survei. Berdasarkan pernyataan Ketua Konvensi Partai Demokrat, Miftah Basyuni, maka survei dilakukan dalam dua tahapan, yaitu survei pertama yang dilakukan pada bulan Januari dan survei kedua pada periode April. Survei pertama untuk melihat elektabilitas masing-masing peserta setelah melakukan sosialisasi selama kurang lebih tiga bulan pertama. Sedangkan survei pada bulan April untuk menentukan pemenang dari konvensi Partai Demokrat yang nantinya akan diusung sebagai capres. Sebagai catatan, yang disurvei adalah masyarakat, bukan pengurus Partai Demokrat yang ada di daerah.

Dari rangkaian tersebut, sangat berlebihan jika menyebutkan ada anak emas dalam konvensi Partai Demokrat. Semua peserta memiliki peluang yang sama besar untuk menjadi pemenang dalam konvensi tersebut. Semua peserta melakukan sosialisasi ke seluruh daerah dengan dibantu dan difasilitasi oleh kader Partai Demokrat yang ada di daerah.

Maka, yang benar adalah semua peserta konvensi adalah anak emas Partai Demokrat. Karena melalui mereka, sosialisasi Partai Demokrat akan sangat massif. Kita bisa membayangkan, orang yang menginginkan Dahlan Iskan sebagai Presiden, besar kemungkinan akan memilih Partai Demokrat pada pemilu legislatif mendatang. Orang yang menginginkan Anies Baswedan, Marzuki Alie atau Pramono Edhie Wibowo sebagai capres pada pilpres 2014, besar kemungkinan akan memilih Partai Demokrat pada pileg, April mendatang. Sama halnya dengan orang yang menginginkan Jokowi sebagai capres, akan memilih PDIP pada pemilu mendatang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline