Suatu malam saya terbangun dari tidur... betapa kagetnya saya ketika melihat anak saya yang berumur 4 tahun sedang ongkang-ongkang kaki disamping tempat tidur, saat itu jam dinding menunjukkan pukul 02:10 dini hari. matanya tak lepas dari layar televisi yang sedang menyiarkan pertandingan tarung bebas UFC (Ultimate Fighting Championship) di RCTI..buru-buru saya rebut remote tv lalu ku ganti dengan siaran lain.
Saya kadang berpikir efektifkah pengaturan jam tayang acara-acara dewasa diatas jam 22:00?
Tayangan berdarah darah ala UFC cenderung tanpa sensor, selayaknya memang tidak ditampilkan/ditayangkan untuk kalangan dewasa sekalipun. Apakah pihak televisi mampu menjamin jam tayang malam tidak ditonton oleh anak?
Ada hal yang lebih parah dampak dari tontonan UFC yang telah ditonton anak saya ternyata mudah terekam dalam memori sang anak. Betapa mirisnya saya mendengar sang anak bercerita dengan gayanya kepada ibunya (istri saya) tentang acara yang ia tonton semalam.
lagi-lagi ujung-ujungnya orang tua harus berputar otak menjelaskan bahwa acara tersebut tidak boleh ditonton oleh anak-anak.
Kami sebagai orang tua tidak menginginkan putra-putri kami menjadi korban dari acara tersebut. Semoga menjadi perhatian semua pihak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H