Lihat ke Halaman Asli

Jujur

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat pertema bertemu, aku langsung mengukir namamu dalam hatiku.

Bersenda gurau, mengumbar janji bah seorang pangeran.

Setiap malam engkau bagaikan hitungan domba-domba,

pengantar tidur malamku

Seakan tidak menginginkan ada hari esok,

yang ada sekarang dan sekarang.

Namun....

Kebosanan itu muncul perlahan- lahan,

diikuti sifatmu yang mulai menjauh.

Aku terjebak dengan fatamorgana yang ada.

Mencoba lari mencari kepastian,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline