Lihat ke Halaman Asli

Aku bukan Diriku

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku hanya air mani yang hina, kehinaan yang timbul,

dari kecintaan yang dikehendaki.

Aku hanya tulang yang ditutupi daging,

hidup dalam kefanaan kerena diizinkan

Aku yang melewati masa dilahirkan, masa kanak-kanakan, remaja, dewasa,

sampai waktu aku diizinkan untuk kembali

Aku hidup, tetapi seperti mati. merasa namun tidak terasa.

Aku melihat, tetapi gelap, bercahaya namun hitma.

Aku yang rakus dan kikir, cukup namun merasa kurang.

Aku yang pintar dan cerdas, merasa lebih.

Sebenarnya sedikit.

Aku lupa akan fitrahku.

Awal dimana aku diadakan

Awal dimana aku dibentuk

Awal dimana aku dihidupkan

Sesungguhnya aku hanya saripati tanah,

yang akan kembali ketanah

Dan aku akan bertemu dengan-Nya

Atas kehendak pula.

29 Januari 2015

Pesantren Darul Mukhlisin

Padang Lampe

Bang. Manto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline