Seorang driver taxi online dating dengan mobil inovanya yang telah hancur kacanya di bagian belakang dan dua jendela sampaing. Body mobilnya juga tidak luput dari penyok akibat hantaman benda keras. Driver tersebut baru saja mendapat malapetaka akibat kecerobohan dan sifat tidak bijaksana dari penumpangnya.
Dari aplikasinya dia mendapat order senilai Rp. 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah). Ketika dijemput masuklah seorang Ibu, tanpa rasa curiga diapun menjalankan mobilnya. Selang beberapa meter dia punya firasat kurang baik. Dari kaca spionnya dia lihat ada becak mengikutinya. Driver tersebut bertanya kepada penumpangnya, ternyata dia baru saja membatalkan tawar menawarnya dengan si abang becak dan memilih naik taxi online. Tentu saja si abang becak tidak terima. Dan mobil Inova tersebut menjadi target kemarahannya.
Malang tidak dapat ditolak, ternyata jalan mengalami kemacetan. Tidak ampun lagi mobil mulus itu menjadi amukan tukang becak yang kalap. Tidak berhenti sampai di situ drivernya juga diserang, matanya terluka walau tidak membahayakan bola matanya.
Driver lain walau tidak separah kejadian di atas, juga mengalami masalah yang sama dengan penumpang lain. Dia mendapat order senilai Rp. 12.000. Menjelang tiba ditempat tujuan, beberapa kali penumpangnya merubah tujuan. Walau tidak jauh, namun itu memperlama penghantaran. Akhirnya dia minta berhenti di ATM yang kondisi lalu-lintasnya padat. Rupanya selama perjalanan dia tidak mempersiapkan uang pembayaran. Baru setelah mobil berhenti dia membuka tas unt mengambil uang pembayaran.
Akibat berhenti lama menunggu Ibu tersebut mencari uang, pengendara lain banyak yang membunyikan klakson. Karena paniknya, setelah membayar Ibu tersebut membuka pintu tanpa melihat sekeliling, akhirnya pintu menghantam pengendara sepeda motor.
Dua contoh di atas merupakan hal yang biasa dihadapi para driver pengemudi online. Karena taripnya yang murah, maka hampir semua lapisan masyarakat bisa menggunakan jasanya. Akibatnya berbagai karakter penumpang pasti pernah dihadapi para driver ini. Masuk lorong sempit yang tdk ada jalan putarnya dan akhirnya harus mundur, jadi menu yang biasa....
Dibawah ini beberapa contoh yang sebaiknya harus diperhatikan para penumpang:
1. Karena tarip Taxi Online khususnya GoCar dan Grab adalah fixed rate dan sudah diketahui ketika pemesanan, maka akan sangat membantu kalau penumpang menyediakan uang pas, apabila pembayaran menggunakan uang tunai Penggunaan Gopay dan GrabPay akan sangat membantu. Kalaupun harus ada uang kembalian, sebaiknya disampaikan dulu ke driver.
2. Tentukan titik penjemputan secara otomatis, lakukan di luar ruangan agar penentuan koordinat GPS bisa lebih akurat. Ketika titik penjemputan ditentukan dengan cara edit dan memilih alamat yang sudah tersave di google, akan ada kemungkinan salah menjemput.
3. Tentukan titik penghantaran dengan alamat yangakurat, atau minimal mendekati. Pengalaman yang sering penulis hadapi adalah titik penghantaran tidak spesifik. Sebagai contoh kalau di Jakarta, tentu akan membingungkan kalau tujuannya Cuma ditulis Jl. Gatot Subroto. Karena jl. Gatot Subroto tentu panjang, dan ini akan menentukan tariff.
4. Karena driver GoCar, Grab maupun Uber memiliki target Trip, maka sebaiknya tidak membuat pemberhentian di luar yang disepakati dalam aplikasi. Pemberhentian sebaiknya juga jangan terlalu lama, karena akan merugika Driver.